TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Warga SMKN 5 Surabaya sedang berduka setelah salah satu siswanya WA, tewas terjatuh dari pagar sekolah, Kamis (19/7/2018).
Kepala SMKN 5 Surabaya, Rinoto meng`ungkapkan sama sekali tak menduga akan ada korban meninggal akibat meloncat dari pagar sekolah.
"Padahal di sekolah sudah ada 160 titik CCTV, tapi bagian siswa loncat itu merupakan titik buta. Karena berada di pojok sekolah," jelasnya ketika dikonfirmasi SURYA.co.id, Kamis (19/7/2018).
Ia mengungkapkan WA merupakan siswa kelas XII yang memang diharuskan masuk bersama siswa XII lainnya.
Baca: Gara-gara Tak Mau Disuruh Menanak Nasi, Seorang Ayah Tega Membunuh Anak Kandung
Karena belum ada pelajaran, maka sebagian siswa membantu Layanan Orientasi Siswa, sebagian lagi sekedar menghabiskan waktu dengan teman-temannya.
"Tinggi pagar di pojok itu tiga meter, katanya ambil bola terus terpeleset," urainya.
Menurutnya pihak keluarga sudah sempat ke sekolah dan meminta izin untuk menyolatkan anaknya di sekolah.
Sementara dua teman yang bermain dengan WA masih dimintai keterangan Polsek Mulyorejo.
Berdasarkan pengamatan SURYA.co.id, pagar yang diduga dipanjat siswa SMKN 5 Surabaya itu merupakan pagar tertinggi dari pagar lainnya.
Pagar tersebut terlihat sudah didesain dengan tambahan pagar.
Sementara bagian luar sekolah terdapat taman, namun bagian pojok taman terdapat selokan terbuka yang menjadi lokasi temuan mayat WA. (Sulvi Sofiana)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Lokasi Tewasnya Siswa SMKN 5 Surabaya Usai Panjat Pagar 'Buta' CCTV, Ini Penjelasan Pihak Sekolah,