TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - Sejak insiden tergulungnya kapal nelayan Joko Berek oleh ombak tinggi seminggu lalu, kondisi ombak perairan Pantai Pancer, Puger, Jember terpantau masih tinggi. Angin kencang disertai ombak yang mencapai 3-4 meter menjadi alasan nelayan Puger enggan untuk melaut.
Perairan pantai Pancer siang itu terpantau sepi oleh kapal nelayan yang biasanya terlihat pergi dan pulang melaut. Kapal-kapal motor nelayan tampak berjejer rapi di sungai bedadung, tempat parkir kapal para nelayan Puger.
Baca: Ucapan Terima Kasih Sandiaga kepada Relawan Ahok yang Ikut Ramaikan Peresmian Lapangan Banteng
Catur Iswahyudi (55) nelayan Puger menuturkan ombak besar mencapai 3-4 meter membuatnya takut untuk melaut, meski kebutuhan hidup terus menghantuinya untuk dipenuhi setiap harinya.
"Ombak 4 meter, angin juga kencang saat siang dan sore hari. Takut untuk melaut," terang Catur ketika ditemui di pinggir pantai Pancer, Kamis (26/7/2018).
Menyiasati pemenuhan kebutuhan hidup ketika tidak melaut, Catur memilih memancing di pinggir pantai. Terkadang ia serabutan menjadi kuli bangunan, bahkan jika terdesak ia memilih utang kepada juragannya.
Baca: Adi, Warga Jakarta Timur Ini Mengaku Hampir Setahun Jadi Polisi Gadungan
Catur memprediksi ombak masih berlangsung tinggi seperti sekarang ini sampai bulan Agustus. Namun dirinya berharap ombak dan angin kencang dapat segera reda.
"Tunggu ombak normal, saya sambi memperbaiki jaring. Semoga cepat reda cuacanya biar saya bisa melaut kembali," pungkasnya.
Penulis: Erwin Wicaksono
Berita ini telah tayang di surya.co.id dengan judul: Ombak Tinggi Capai 4 Meter, Nelayan Puger, Jember, Enggan Melaut