TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK - GEMPA bumi bersusulan yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat pada Minggu (29/7/2018) menyebabkan puluhan bangunan hancur, termasuk Puskesmas Sembalun, Lombok Timur, NTB.
Karena kondisi darurat, pasien pun dievakuasi dan dirawat di pinggir jalan.
Momen tersebut terekam dalam video amatir yang kembali diposting oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho lewat akun twitternya, @Sutopo_PN pada Minggu (29/7/2018) pagi.
Dalam video tersebut, terekam kondisi Puskesmas Kecamatan Sembalun sesaat gempa berkekuatan 6,4 skala richter itu terjadi.
Kondisi bagian depan dan lobi puskesmas terlihat hancur, bagian dalam puskesmas pun gelap.
Tidak diketahui kondisi pasien yang berada di bagian dalam gedung.
Baca: 10 Detik Gempa 6,4 SR Mengguncang Lombok, Sejumlah Bangunan Dilaporkan Rusak
Namun dari sejumlah percakapan yang terekam, diketahui tidak ada pasien yang tertinggal, seluruhnya telah dievakuasi ke sebuah pos ronda yang berada di pinggir jalan, persis seberang puskesmas.
Terekam dua orang pasien tengah menjalani tindakan, seorang diantaranya terduduk dengan kondisi tangan berdarah.
Sementara seorang lainnya terlentang tidak berdaya di atas dipan kayu.
Lewat postingannya, Sutopo Purwo Nugroho melaporkan korban meninggal dari semula satu orang kini bertambah menjadi tiga orang.
Sementara dua orang dilaporkan terluka dengan total puluhan bangunan rusak.
"Data sementara dampak gempa 6,4 SR di Lombok Timur: 3 orang tewas, 2 luka dan puluhan bangunan rusak. Gempa susulan 43 kali sampai 29/7/2018 pukul 08.09 WIB. BPBD masih melakukan pendataan," ungkap Sutopo Purwo Nugroho.
Terkait bencana tersebut, tanggap bencana dilakukan BNPB bersama instansi terkait.
Terkait diperkirakannya akan kembali terjadi gempa susulan, masyarakat dan wisatawan diimbaunya untuk tenang
"Korban diperkirakan bertambah. Masyarakat dan turis diminta tenang adanya gempa susulan," jelasnya.
Walau berpusat di tengah laut, gempa yang terjadi di perairan Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu tidak berpotensi tsunami.
"Gempa tidak berpotensi tsunami. Saat ini masih berlangsung beberapa gempa susulan dengan intensitas gempa yang lebih kecil," ungkap Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran tertulis pada Minggu (29/7/2018).
Data sementara, kerusakan terjadi di beberapa wilayah, antara lain Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Utara dan Sumbawa Barat.
Sedangkan korban jiwa masih terus dilakukan pendataan. (dwi)