TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK - Tim Evakuasi Gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), tenaga medis, dan relawan berhasil mengevakuasi 543 orang dari Gunung Rinjani Lombok pada Senin (30/7/2018) sore hari.
Sebanyak 543 orang pendaki tersebut adalah wisatawan asing 189 orang, pendaki wisatawan nusantara 173 orang, guide 31 orang, dan porter 150 orang.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya mengatakan semua korban yang berhasil dievakuasi dalam kondisi sehat dan selamat.
Hingga Selasa (31/7/2018) pagi masih terdapat 6 orang dan 1 jenazah yang masih terdapat di Gunung Rinjani.
Keenam orang tersebut adalah 3 orang pegawai Pusdiklat LKPP, 2 orang porter dan 1 orang guide.
Sedangkan satu jenazah adalah Muhammad Ainul Muksin seorang pendaki asal Makassar yang meninggal akibat tertimpa material longsor di Gunung Rinjani saat terjadi gempa bumi.
Sejak Senin (30/7/2018) malam Tim Evakuasi Gabungan telah dikirim ke Gunung Rinjani untuk evakuasi keenam korban dan satu jenazah.
Tim Evakuasi Gabungan telah berhasil menemukan mereka dalam kondisi sehat dan selamat pada Selasa (31/7/2018) pukul 06.51 Wita.
Baca: Mahfud MD: Sah-sah Saja Jika Ulama Masuk Jajaran Pemerintahan
Berikut laporan perkembangan proses evakuasi keenam pendaki Gunung Rinjani yang dilaporkan oleh Tim Evakuasi Gabungan langsung dari lapangan:
1. Pukul 06.51 Wita. Posisi survivor 6 orang masih berada di Danau Segara Anak dengan memberi tanda terpal warna orange.
2. Posisi jenazah masih pada posisi sebelumnya di Jembatan 1 dari Danau Segara Anak KM 10.
3. Tim Evakuasi terdepan 28 orang dari Basarnas, TNI dan BTNGR telah berjalan turun ke Danau Segara Anak pada pukul 06.30 Wita.
4. Informasi dari tim yang di Pelawangan masih terjadi longsor di jalan ke arah Danau Segara Anak.
5. 9 orang Tim Evakuasi berada di Pos 3 Sembalun membawa tambahan logistik bergerak menuju Pelawangan.
6. Pukul 07.00 Wita dilakukan briefing Posko Bersama.