Di sanalah paparan itu ditayangkan sebagai contoh keseimbangan hard power approach yang semua negara punya dengan soft power approach yang baru dikembangkan oleh BNPT. Bahkan di Yordania soft power approach ini baru tataran konsep.
“Begitu melihat film kita dan sudah pada tataran implementasi, mereka kaget dan tertarik untuk belajar. Artinya ada ruang buat kita untuk mencari solusi, minimal untuk mereduksi radikalisme dan terorisme melalui cara-cara kemanusiaan,” jelas Suhardi.
Ia melanjutkan bahwa inisiatif dari didirikannya Yayasan Lingkar Perdamaian dan Ponpes Al Hidayah ini datang dari mantan teroris sendiri, sementara BNPT hanya memfasilitasi. Seperti di Al Hidayah, awalnya hanya pesantren kecil, tapi mereka memiliki itikadi baik.
“Kita tawari mau gak dibangunan masjid? Mereka mau, ya kita bangunkan dan kita gabungkan dengan program BNPT agar mereka bisa berintegrasi dengan masyarakat sekitar dan tidak dimarginalkan. Sekarang berhasil, bahkan banyak masyarakat sekitar yang menitipkan anak-anaknya di pesantren tersebut,” papar Suhardi.
Suhardi menegaskan, bahwa para mantan teroris itu perlu difalisitiasi. Menurutnya, ada dua hal yang mempengaruhi mantan teroris bisa kembali menjadi baik. Pertama faktor internal dari diri pribadi untuk berubah. Kedua faktor penerimaan masyarakat.
“Kalau dia dimarginalkan, tentu potensi kembali besar kaerna hilang harapan. Ini yang terjadi di Al Hidayah dan Yayasan Lingkar Perdamaian ini. Mereka mau berbaur. Bahkan di Tenggulun jumlahnya naik jadi 43. Itu baru pelakunyanya belum keluarganya. Mereka semua orang baik, harus diberi kesempatan. Orang boleh punya masa lalu buruk, tapi mereka punya hak untuk merajut masa depan yang lebih baik,” papar Komjen Suhardi.
Sementara delegasi Jepang melalui juru bicaranya sangat berterimakasih diterima dengan baik oleh tuan rumah dan BNPT. Mereka sangat terharu bisa bertemu langsung dengan mantan teroris yang cukup banyak.
“Kami sangat mengapresiasi dengan para mantan teroris di sini yang sekarang justru berusaha menggaungkan perdamaian. Mudah-mudahan ini terus berjalan dan bisa menciptakan perdamaian abadi, tidak hanya di Indonesia, tapi di seluruh dunia,” ujar juru bicara delegasi Jepang tersebut.