Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Mabes Polri mengontrak rumah di salah satu perumahan di Kelurahan Cimincrang Kecamatan Gedebage Kota Bandung, Rabu (1/8/2018).
Informasi yang diterima Tribun Jabar, tiga orang ditangkap berinisial Jr (23), Rh (21) warga Kota Bandung dan Tbl (25) warga Kabupaten Sumedang.
Namun, Kapolda memverifikasi bahwa yang ditangkap dua orang.
Pantauan Tribun di perumahan itu, lokasi rumah yang ditempati terduga teroris itu hanya berjarak kurang dari 100 meter dari Gerbang Biru Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Saat mengunjungi rumah itu, dengan jarak pandang 20 meter dari depan rumah, sudah tampak dekat Gerbang Biru.
Baca: Baihaqi Meregang Nyawa di Tangan Sang Adik Gara-gara Pukul Ayahnya
Perumahan ini bisa diakses via Jalan Soekarno-Hatta kemudian masuk ke Jalan Cimincrang di dekat Mapolda Jabar. Jarak Mapolda Jabar ke perumahan kurang dari 2 km.
"Karena di GBLA juga jadi tempat latihan atlet Asian Games, maka kami ambil (tangkap) dulu supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Mereka yang ditangkap masuk jaringan Jamaah Ansharut Daulah," ujar Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto di Lapangan Gasibu, Jalan Dipenogoro Bandung usai memimpin apel kesiagan Asian Games, Jumat (3/8/2018).
Ditanya soal GBLA jadi sasaran target terduga teror karena jarak rumah yang dikontrak berdekatan dengan Stadion GBLA, Agung membantahnya.
"Bukan sasaran (karena) berdekatan dengan GBLA, berpotensi beda yah, kalau berpotensi semua berpotensi. Tapi untuk menghindarkan kami ambilin (tangkapi) semua," ujar Agung.
Informasi lain yang diterima Tribun, terduga teroris yang ditangkap merupakan bagian dari Aman Abdurahman.
"Informasi dari teman-teman Densus 88 Mabes Polri begitu, kami hanya membantu penangkapan saja," katanya.
Baca: Oknum Satpol PP yang Terciduk Istrinya di Hotel Bakal Kena Sanksi
Pada kesempatan itu, Agung menambahkan bahwa pelaksanaan Asian Games juga berpotensi menimbulkan kerawanan antara lain kemacetan, pencurian, bentrokan suporter hingga teror bom.
Untuk menghindari semua potensi kerawanan itu, polisi mengerahkan 10,188 personel terdiri dari 1,400 personel TNI, 7.900 anggota Polri dan sisanya hgabungan Sapol PP, Dinas Damkar, Dishub dan unsur lainnya.
"Ancaman terorisme potensinya ada, tapi kami tetap lakukan langkah-langkah lebih awal salah satunya dengan sejumlah penangkapan terduga teroris sehingga potensinya tidak ada," ujarnya.