News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Empat Orang Tenggelam dan Hilang Saat Rayakan Perpisahan

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Maya Daulay dan Maulidya Batubara

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Satu orang pelajar dan tiga mahasiswa Universitas Muslim Nusantara  hanyut di Sungai Asahan, Desa Marjanji Aceh, Kecamatan Aek Sonsongan, Kabupaten Asahan, Rabu (8/8/2018).

Pencarian keempat korban hanyut masih terus dilakukan sejak Sejak Rabu (8/8/2018) sore lalu hingga hari ini.

Untuk menemukan keempat korban hanyut tersebut, Tiga Pilar Plus seperti TNI, Polri dan Basarnas bekerja sama dengan masyarakat melakukan penyisiran di pinggiran aliran sungai tersebut.

"Empat korban belum ditemukan. Saat ini pencarian masih terus dilakukan," kata Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan saat dijumpai di ruang kerjanya, Kamis (9/8/2018).

Keempat korban hanyut itu, masing-masing Maya Daulay (21) mahasiswi UMN asal Tembung, Deliserdang, Maulida Batubara (21) mahasiswi UMN, asal Tembung Deliserdang, Dwihadi Mahendra (21) mahasiswa UMN asal Sumatera Barat, serta Fery (14) Pelajar asal Siumbut Umbut Baru, Kisaran.

Baca: Ermadi Tak Menyangka Kehilangan Dua Putri Kembarnya, Adik Serta Keponakan yang Tewas Tenggelam

"Pencarian sempat dihentikan pada malam hari. Untuk mendukung pencarian itu, Polsek Bandar Pulau, saat ini juga telah membuat posko pencarian korban hanyut," kata MP Nainggolan.

Dua orang korban yaitu Maya Daulay dan Maulida Batubara adalah teman dekat, keduanya kerap bersama saat berada di Kampus maupun saat berada di luar kampus.

Bahkan keduanya pun memilih tempat KKN bersama.

Hingga hilang dalam derasnya air sungai pun keduanya pun bersama.

Maya Daulay dan merupakan mahasiswa UMN angkatan 2015 jurusan Akuntansi.

Dari unggahan foto-foto di media sosial keduanya, Maya Daulay dan Maulida Batubara sering bersama.

3 Mahasiswi korban hanyut di Sungai Asahan, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Rabu (8/8/2018) (Kolase Facebook/@Laburaku) ()

Keduanya kerap mengunjungi tempat nokrong anak muda.

Keduanya pun tampak beberapa kali saling bercanda dalam media sosialnya, dan saling menyemangati dalam setiap aktivitasnya.

Di media sosial keduanya, teman-teman keduanya merasa tidak percaya dengan kabar tenggelamnya mereka, kemudian menuliskan doanya, supaya keduanya ditemukan dengan keadaan selamat.

"Bebe aku dapat kabar buruk tentang kau be. Ini ga Bener kan be. Bendenyut jantung aku dengernya".

Kakak Maya Daulay, Nurhaidah Daulay menuliskan doanya supaya ketiganya segera ditemukan seraya menyematkan foto-foto korban.

Baca: Diduga Ada Aliran Dana ke DPRD Kaltim, Kejari Kubar Cek Kebenarannya

"Semoga cepet ditemukan adek ku Maya Daulay ya Allah," tulisnya dalam dinding facebooknya.

Danian Syahputra Siregar melakukan hal yang sama, seraya menyematkan foto-foto saat bersama Maya Dalay. 

"Semoga cepat ditemukan adiku Maya Fatimah Daulay, dan dapat berkumpul lagi dengan kami semua," tulis Danian.

Wanita yang berparas cantik ini suka bepergian, tampak dari foto-foto yang yang diunggah teman-temanya dan juga kakaknya.

Poto Maulidina Batubara dukumentasi dari sosial medianya, Kamis (9/8/2018). ()
Dalam foto yang diunggah tersebut, Maya sedang berwisata ke Kebun Teh Sidamanik.

Dalam akun Instagramnya @mayadly, Maya Daulay juga banyak mengunggah keseharianya saat hangout bersama teman-temannya.

Di akun instragamnya, Maya banyak mendapat respon dari teman-temanya dalam postingannya. Rata-rata komentarnya adalah candaaan.

Dalam unggahan terakhir dalam instagramnya, Maya mengungah fotonya menunjukkan betapa cantiknya dirinya. 

Saat Tribun Medan/www.tribun-medan.com menyambangi kediaman Maulidina Batubara, suasana duka terlihat di rumahnya. Sanak famili berkumpul menunggu kabar baik dari Maulidina.

Salah seorang keluarga, Dodi (35) yang merupakan abang sepupu Maulidina Batubara mengatakan, terakhir jumpa dengan dia itu sekitar sebulan lalu.

"Ia dirinya memang ke Asahan untuk kerja praktek. Jadi mungkin usai dari tugas kuliah mereka berenang-renang ke sungai, ya bagaimana kronologisnya kurang tau. Tadi malam dapat kabar dari keluarga, langsung menuju ke sini," ujar pria berkulit gelap ini, Kamis (9/8/2018).

Kalau untuk sosok Maulidina Batubara ini anaknya periang, baik.

"Tidak menyangka ia menjadi korban hanyut di sungai Asahan. Semoga ia ditemukan dalam keadaan selamat," Kata Dodi.

Informasi yang dihimpun, Maulidina merupakan mahasiswa semester atas fakultas Ekonomi di universitas Muslim Nusantara (UMN).

Hingga kini pihak keluarga sebagian masih menunggu kabar perkembangan pencarian di Asahan.

"Kalau Keluarga termaksud ayah Maulidina sudah di Asahan menunggu kabar perkembangan," kata Dodi.

Sementara sosok wanita yang merupakan adik dari Maulidina terlihat masih dalam keadaan duka. Mata membengkak dan merah usai menangis.

Sebelumnya keempat korban hanyut ini bersama rombongannya yang berjumlah 14 orang terdiri dari delapan mahasiwa dan enam warga Siumbut Umbut, berekreasi ke Pemandian Bedeng Dusun III.

Hal ini dilakukan sebagai ajang perpisahan, usai melangsungkan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kelurahan Siumbut Umbut.

Namun selanjutnya, sekitar pukul 15.30 WIB, saat mandi di tepi sungai Asahan, 2 orang hanyut karena terbawa arus sungai.

Kemudian kata MP Nainggolan, tiga orang rekannya yang berusaha menolong juga ikut terseret oleh derasnya arus air sungai.

"Melihat kejadian tersebut warga berusaha menolong. Lalu sekitar jarak 150 meter dari lokasi hanyut, warga berhasil menolong satu korban bernama Fandi Ahmad Siregar (21), sedangkan teman-temannya terbawa arus sungai," katanya. 

Pencarian Terhalang Derasnya Air Sungai

Kabid Kedaruratan dan logistik BPBD Kabupaten Asahan, Khaidir Sinaga mengatakan bahwa sejak pagi pencarian kembali dilakukan, namun belum ada tanda-tanda korban dapat.

Saat ini yang melakukan penyisiran ada sekitar 30 orang, yang merupakan gabungan dari TNI, Polri dan BPBD. Kalau total semua, sudah 120 personel yang diturunkan. Bergabung dengan Muspika dari Tobasa dan Bandar Pulau.

Untuk peralatan yang digunakan, ada sekitar unit unit Perahu Rafting dan Landing Craft Rubber (LCR) atau satu unit.

"Kesulitan pencarian karena derasnya arus dan jeram yang sangat kuat. Jadi kita minta bantuan tim penyelam dari warga masyarakat yang memang dia terbiasa menyelam disungai itu," kata Khaidir, Kamis (9/8/2018)

"Penyelam yang diturunkan berasal dari relawan sebanyak tiga orang, dengan peralatan selam seadanya. Karena mereka tahu dititik-titik mana biasa orang hanyut," sambungnya.

Masih kata Khaidir, kondisi cuaca Alhamdulillah cerah, sebenarnya tadi malam kita berharap hujan turun, jadi memudahkan agar korban bergerak dan mempermudah pencarian.

"Mudah-mudahan korban yang hanyut segera bisa ditemukan," harapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini