Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isep Heri
TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA- Puncak kekeringan di Kabupaten Tasikmalaya terjadi pada Agustus ini hingga pada akhir September yang akan datang.
Badan penanggulangan bencana daerah Kabupaten Tasikmalaya bahkan telah mengeluarkan SK siaga daruat kekeringan per 1 Agustus lalu.
Kabid darurat logistik BPBD Kabupatrn Tasikmalaya, Ria Supriana, mengatakan prediksi puncak kekeringan didapatkan berdasarkan hasil rapat kordinasi di akhir bulan kemarin bersama pihak BMKG.
"Tanggap daruratnya dari mulai tanggal 3 (Agustus), sudah mulai pendistribusian air," ujarnya via sambungan telepon, Senin (13/8/2018).
Ria Supriana menuturkan, sampai sejauh ini, ada 26 kecamatan terdiri dari 115 desa yang dihuni kurang dari 90 ribu jiwa membutuhkan air bersih.
"Kami fokus distribusikan air untuk konsumsi tapi ada kendala kekurangan armada angkut air. Upayanya kami bekerja sama dengan dinas terkait kami mendapat bantuan satu tambahan armada dari PDAM dan dinas sosial," jelasnya.
Dia menyebut, kecamatan terdampak kekeringan mayoritas berada di Tasikmalaya Selatan.
"Semisal di Kecamatan Pancatengah terdapat 9 desa, semuanya dilaporkan membutuhkan air bersih," katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kabupaten Tasikmalaya Berstatus Siaga Darurat Kekeringan, 115 Desa Kekurangan Air Bersih,