TRIBUNNEWS.COM, SIGLI - Tim Conservation Respon Unit Kecamatan Mila, Pidie, menemukan satu ekor gajah betina mati di dalam kawasan perkebunan. Dugaan awal, gajah berusia 35 tahun itu mati karena diracun.
Namun dugaan ini belum bisa dipastikan, karena sampel hati dan ginjal baru akan diperiksa di laboratorium kesehatan hewan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh.
“Kami menduga gajah ini mati sejak Senin (13/8). Beberapa sampel seperti hati serta ginjal sudah diambil untuk memastikan apakah gajah ini mati akibat racun atau bukan,” kata Koordinator CRU Mila, Hasballah, Selasa (14/8/2018).
Namun dari pengamatan di lapangan, beberapa organ dalam seperti usus, jantung, dan ginjal mengalami pendarahan.
“Namun temuan ini masih harus didalami dan didukung hasil dianogsis laboratorium terhadap sampel yang diperiksa,” katanya.
Pembedahan untuk pengambilan sampel organ dalam itu dilakukan tenaga kesehatan hewan dari BKSDA, drh Rossa. “Setelah pengambilan sampel, gajah tersebut langsung dikubur di hutan sekitar penemuan bangkai gajah, oleh tim CRU Mila bersama tim BKSDA Aceh, dibantu oleh dua ekor gajah jinak,” tukasnya.(c43)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Satu Gajah Betina Mati di Mila,