TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA - Cinta memang buta. Cinta tak mengenal suku, ras, agama dan bahkan negara. Ketika dua sejoli saling dimabuk cinta, maka selalu ada jalan untuk menyatukannya.
Kalimat itulah yang dirasa tepat untuk menggambarkan kisah Asep Probo Egiana (29) pemuda asal Desa Gumiwang, Kecamatan Purwanegara, Banjarnegara, Jawa Tengah. Pada Kamis (16/8/2018),
Asep yang sehari-hari bekerja sebagai petani ikan ini resmi mempersunting gadis cantik asal Republik Ceko, Pavla Travnickova (25).
Baca: Pengakuan Teman Johny Gala, Siswa SMP yang Nekat Panjat Tiang Bendera
Pernikahan pasangan beda negara ini dilangsungkan dengan menggunakan adat Jawa di kediaman orang tua Asep. Pavla yang seorang pegiat lingkungan ini pun nampak anggun dalam balutan kebaya putih.
Saat ditemui Kompas.com, Jumat (17/8/2018), sepasang sejoli ini nampak begitu harmonis. Mereka saling bergurau, meskipun Asep masih terbata-bata dalam berkomunikasi dengan istrinya menggunakan Bahasa Inggris.
Asep mengungkapkan, pertemuan pertama dia dengan Pavla terjadi sekitar tahun 2017. Dia mengenal Pavla melalui temannya yang sama-sama seorang pegiat lingkungan.
“Saat itu Pavla ikut membantu pemuda Desa Gumiwang untuk memetakan wisata ikan yang sedang dirintis,” katanya.
Meskipun awalnya tidak fasih berbahasa Inggris, namun komunikasi antara keduanya tetap berjalan lancar. Bahkan, Asep mengaku sering mengandalkan aplikasi penerjemah dalam gawainya, atau ketika dirasa buntu, dia hanya menggunakan bahasa tubuh.
Asep menetapkan hati untuk mempersunting Pavla ketika dara berpostur ramping tersebut mengungkapkan cinta kepada Asep. Asep pun mengutarakan niat tulus itu kepada keluarga Pavla saat berkunjung ke Indonesia beberapa waktu lalu.
“Keluarga sudah saling mengenal dan setuju, Pavla juga alhamdulillah sekarang sudan menjadi mualaf,” ungkapnya.
Usai resmi menjadi pasangan suami istri, Asep dan Pavla berencana untuk menetap di Desa Gumiwang. Mereka akan menjalani hari-hari sebagai petani ikan koi dan nila.
“Tetap di sini (Desa Gumiwang), tapi memang ada rencana untuk berkunjung ke rumah Pavla (Ceko),” tukasnya.
Sementara itu, sang mempelai wanita, Pavla tidak banyak berkomentar mengenai pernikahannya. Bagi dia, pernikahan beda negara merupakan hal yang wajar. Mereka saling mencintai dan sudah melakukan segala macam prosesi sesaui dengan aturan hukum yang berlaku.
“Ini normal, jadi tidak perlu dibesar-besarkan,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Cinta Seorang Petani di Banjarnegara, Menikahi Bule Cantik Asal Ceko",
Penulis : Kontributor Purwokerto, M Iqbal Fahmi