"Keseharian Vivi dan Wiwit hanya duduk di dalam gubuk dan posisi duduk mereka salah, namun terus dilakukan. Hal tersebut membuat kaki kedua putrinya tidak bisa ditekuk dan kaku," paparnya.
Kurangnya sosialisasi yang dialami Vivi dan Wiwit karena tinggal di tengah hutan, membuat kakak beradik tersebut mengalami keterbelakangan.
"Anak seusia Vivi dan Wiwit belum siap secara sikologis tinggal ditengah hutan tanpa ada sosialisasi dengan orang lain, hal tersebut membuat mereka tertekan dan ketakutan. Apalagi di atas bukit tidak tersedia makanan yang layak, trauma ini yang harus disembuhkan," timpalnya.
Kebutuhan Keluarga Dasirin Dijamin
Pemerintah Desa Singare akan menjamin kebutuhan hidup keluarga Dasirin, yang dipindahkan ke bangunan di samping kantor desa.
Pihak desa berencana membangun sebuah rumah di lapangan desa untuk tempat tinggal keluarga Dasirin.
"Untuk sementara mereka akan tinggal di sini dulu, barang satu atau dua pekan. Sementara warga menyelesaikan pembangunan (rumah)," kata Kepala Desa Sangire, Hasanudin, Minggu (2/9)
Dia menjelaskan, warga sudah memutuskan untuk membantu kebutuhan hidup keluarga Dasirin ditempat tinggal sementara.
"Selain sumbangan bahan bangunan, warga juga menyumbang bahan makanan untuk kebutuhan sehari-hari di tempat sementara," katanya. (tribunjateng/cetak/bud)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Dasirin Terharu Anaknya Digendong Dibawa Keluar dari Kandang Kerbau,