News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tiga Penambang Tewas Diduga Hirup Gas Beracun di Lubang Tambang

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KETIGA jenazah penambang emas dibaringkan di rumah keluarga di Kecamatan Geumpang, Pidie, Minggu (2/9/2018)

TRIBUNNEWS.COM, SIGLI - Polsek Geumpang telah memeriksa enam warga sebagai saksi dalam kasus meninggalnya tiga penambang emas ilegal di kawasan pegunungan Gampong Pulo Loih, Kecamatan Geumpang, Pidie.

Keenam warga yang diperiksa itu tercatat sebagai rekan Murtada (33), pemodal dalam usaha tambang ilegal tersebut yang tewas bersama dua rekan lainnya.

Berdasarkan keterangan saksi, ketiga korban meninggal karena diduga ada zat di dalam lubang yang belum bisa diperkirakan jenisnya.

Selain itu, mereka juga kekurangan oksigen.

Lubang galian sedalam 17 meter itu hampir 1,5 bulan ditelantarkan. Itu sebab saat hendak dipakai lagi untuk aktivitas penambangan, lubang itu dipeusijuek atau ditepungtawari.

Kapolres Pidie AKBP Andy Nugraha Setiawan Siregar SIK, melalui Kapolsek Geumpang Iptu Agustiar kepada Serambi, Kamis (6/8/2018) menjelaskan, polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap enam warga yang terlibat langsung melakukan evakuasi tiga korban, termasuk Murtada (33) selaku pemodal.

Baca: Fendi Mengamuk Sambil Acungkan Pedang Usai Mengantar Istrinya Diperiksa Kejari terkait Kasus Korupsi

Dua lainnya adalah buruh tambang, yakni Pendi (27) warga Sumatera Utara dan Saiful Amri (27), warga Kecamatan Sungai Raya, Aceh Timur.

Menurutnya, pemeriksaan keenam warga sebagai saksi untuk memastikan kejadian yang menimpa ketiga penambang emas ilegal yang ambruk di dalam satu lubang galian akibat kekurangan oksigen.

Kepada polisi, keenam warga memberikan jawaban yang sama bahwa ketiga penambang meregang nyawa karena kekurangan oksigen.

Kecuali itu, berdasarkan keterangan saksi, penyebab lainnya akibat menghirup zat di dalam lubang galian. Sebab, lubang galian tersebut telah ditelantarkan selama 1, 5 bulan lebih.

"Kemungkinan adanya zat yang terhirup yang kita belum mengetahui jenisnya, karena lubang itu telah lama ditinggalkan. Sebab, berdasarkan keterangan saksi, saat turun korban langsung ambruk ke dasar lubang," kata Iptu Agustiar.

Dijelaskan, ketiga korban turun sendiri ke dalam lubang galian setelah proses peusijuek selesai. Yang terakhir turun ke lubang adalah Murtada.

Baca: Pengendara Mobil Tewas Setelah Tabrak Ruko, Istrinya Tak Sadarkan Diri

Dia langsung membuka baju untuk menolong dua pekerja di dasar lubang yang tak muncul-muncul lagi.

Lubang tersebut berukuran 80x80 cm, posisinya lurus menurun ke bawah seperti galian sumur.
"Pada dinding lubang dipasang kayu, mungkin untuk pengaman tanah," ujarnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini