Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Sachril Agustin Berutu
TRIBUNNEWS.COM, SUKARAJA - Doni Andri Pradana, adalah satu di antara korban yang meninggal dari kecelakaan bus di Jalan Raya Cikidang-Pelabuhanratu, Sukabumi, Sabtu (8/9/2018) kemarin.
Ayahnya, Hasanudin, mengaku tidak mempunyai firasat apa-apa sebelum kepergian Doni untuk selama-lamanya.
Dengan mengenakan pakaian kaus putih, bercelana pendek, Hasanudin menceritakan, komunikasi terakhir dengan anaknya hanya pamit untuk pergi.
"Jadi, almarhum (Doni) pergi dari rumah itu Jumat (7/8/2018) malam. Ia berangkat malam Sabtu karena akan menginap di rumah temannya terlebih dahulu di daerah Cimanggu, Bogor," katanya, saat ditemui di rumahnya, di Perumahan Pesona Cilebut 2, Sukaraja, Kabupaten Bogor, Senin (10/9/2018).
Ia menjelaskan, Doni menginap karena Sabtu (8/9/2018) akan pergi pagi-pagi sekali dengan rombongan kerjanya, yakni PT Catur Putra Grup (CPG).
Baca: Tomy Tak Menyangka Sabtu Subuh Jadi Hari Terakhir Bertemu Sang Istri
"Doni hanya pamit. 'Pak, Doni berangkat.' Saya katakan, 'Iya hati-hati. Doni bilang, 'Assalamualaikum', saya balas 'Wallaikumsalam'. Itu saja," ungkap Hasanudin sambil mengulang dialog terakhir dengan anaknya.
Ayah Doni, mengaku merasa kehilangan.
Matanya basah, tapi ia mencoba tegar.
"Saya sebagai bapaknya cukup merasa kehilangan karena tidak ada firasat apa pun. Saat kemarin saya berangkat ke luar kota pun, saya tidak merasakan firasat apa-apa," kata Hasanudin.
Artikel ini telah tayang di Tribunnewsbogor.com dengan judul Jadi Korban Tewas Kecelakaan di Sukabumi, Doni Sempat Pamit ke Ayahnya Untuk Terakhir Kali