Kepulangan istrnya bukan membawa kebahagiaan, namun kekecewaan yang amat berat.
“Kenapa harta membuatmu berubah?” tulis Nono.
Nono juga sempat minta maaf kepada teman-temannya. Ia menilai perjuangan dan pengorbanannya tidak ada artinya.
Di akhir curhatnya Nono menulis pesan, “kutepati janjiku, daripada bercerai lebih baik mati.”
Masih menurut Kapolsek Sumbergempol, sebelumnya Nono memang mengancam akan bunuh diri jika diajak bercerai bahkan ancaman itu diucapkan tiga kali kepada Sriastutik.
Ancaman itu benar-benar dilakukan, Nono ditemukan tergantung dua jam setelah ia menulis pesannya di Facebook.
Polisi menekukan tali sepanjang 2 meter.
Kemudian di atas dipan kamar ditemukan sebuah kursi dan jeriken untuk tumpuan kaki.
“Korban kami mintakan visum ke RSUD dr Iskak untuk memastikan memang tidak ada tanda kekerasan lain,” pungkas Sukirno.
Nono selama ini dikenal sebagai seorang seniman campursari.
Laki-laki berambut gondrong ini mempunyai spesialisasi alat musik keyboard.
Kepergiannya yang nekat membawa duka mendalam di hati rekan-rekannya.
Akun Facebooknya, Singo Maruto sondak dipenuhi ucapan bela sungkawa.
Selain itu kepergiannya juga dikabarkan ke sejumlah grup Facebook.
Sosoknya dikenal ramah, namun tidak banyak bicara.