TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menerima penghargaan dalam pembukaan Konferensi Lingkungan, Sains dan Teknologi Internasional 2018 (ICON 2018) di hotel Luminor Jemursari, Selasa (18/9/2018) malam.
Pada konferensi yang dilaksanakan Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya ini, Risma, sapaan akrab orang nomor satu di Surabaya ini menerima penghargaan lingkungan dalam membangun kota yang inovatif dan berkelanjutan.
Wakil Rektor I UINSA, Wahidah Zein Siregar mengungkapkan, pemberian penghargaan pada Risma ini sesuai dengan Surat Keputusan Rektor nomor 22 tahun 2016 tentang Pedoman Kebijakan Keberlanjutan Lingkungan UINSA.
"Kami memberikan penghargaan pada Bu Risma atas sumbangsihnya selama ini pada Kota Surabaya yang sangat memperhatikan lingkungan,"ungkapnya dalam sambutan pembukaan konferensi Internasional Pembangunan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 2018 atau Built Environment, Science and Technology – International Conference (BEST ICON 2018) ini.
Risma mengungkapkan, penghargaan ini menurutnya sangat spesial karena ia merasakan jatuh bangun dalam memimpin Surabaya.
Ia mengungkapkan telah melakukan beragam upaya untuk penghematan Energi di Kota Surabaya. Mulai dari penggunaan lampu LED, Pengolahan sampah hingga memanfaatkan sampah daur ulang sebagai interior kota.
"Saat saya jadi wali kota, Sampah tiga ton tiap hari dibuang ke TPA. Kalau saya lakukan perluasan lahan ya buang-buang uang,"urainya.
Menurutnya, Surabaya bisa berjalan seperti ini karena berbagai program yang tersistem dan terintegrasi dengan baik. Pengolaan ini diperlukan agar bisa memaksimalkan pemakaian anggaran kota.
"Saya harap pertemuan dekat FST ini bisa menginovasikan berbagai teknologi untuk memudahkan kehidupan yang nggak lepas dari sains dan teknologi, misalkan teknologi pertanian. Pasti sangat bermanfaat buat masyarakat Indonesia, Surabaya pada khususnya,"urainya.
Dekan FST UINSA, Eni Purwati mengungkapkan dalam konferensi ini diadakan Forum Dekan FST UIN se-Indonesia. Mereka akan bertemu dalam rangka kolaborasi untuk peningkatan mutu lulusan FST PTKIN dan product knowledge para dosen.
"Total peserta keseluruhan baik kegiatan international seminar dan forum dekan sejumlah 120 orang. Antusiasme yang demikian itu karena proseding seminar akan di publish yang terindek scopus,"urainya.
Para dekan ini juga akan membahas integrasi keilmuan agama dan sains, yang nantinya dalam bentuk buku.