TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kasus penemuan jenazah seorang PNS yang bekerja sebagai guru SD di Perladangan Buah Asam Jalan Jamin Ginting Desa Sibolangit Kecamatan Sibolangit menemukan titik temu.
Korban yang bernama Muhammad Yusuf ditemukan dengan kondisi babak belur di lokasi tersebut.
Pembunuh Muhammad Yusuf ternyata adalah istrinya sendiri.
Sang istri, dengan inisial CKD, merupakan pihak yang merencanakan pembunuhan.
Baca: Ngaku Anggota Intel, Ayah Tiga Anak Ini Poroti Selingkuhan
Sementara eksekutornya adalah inisial G, yang diduga merupakan selingkuhannya.
Menurut cerita CKD, dia nekat melakukan pembunuhan atas suaminya sendiri lantaran tidak pernah diberi uang belanja oleh suaminya Muhammad Yusuf.
"Dikasih bang, cuma Rp 200 ribu sebulan. Paling besar pun dikasihnya Rp 300 ribu. Lagian hubungan kami pun sudah tak harmonis lagi enam bulan terakhir ini," kata CKD saat ditanya sebelum paparan kasus dimulai di Polrestabes Medan, Rabu (19/9/2018), seperti dikutip dari Tribun Medan.
Ia mengaku dirinya baru setahun menikah dengan Muhammad Yusuf yang sehari-hari bekerja sebagai seorang guru SD.
"Kami menikah tahun 2017 dan hubungan kami harmonis hanya enam bulan saja. Dan enam bulan terakhir kami tidak harmonis lagi. Ditambah dia ngasih uang belanja sangat sedikit. Itupun musti aku minta dulu bang," kata CKD dengan tertunduk tanpa ekspresi.
CKD membantah jika G merupakan selingkuhannya. Dia juga membantah jika keinginannya membunuh lantaran kehadiran pihak ketiga tersebut.
"Kami hanya teman. Tidak ada hubungan asmara dengan Gandrung. Saya sudah kenal dia lebih dulu daripada suami saya. Kami kenal 2015 silam," katanya.
Berikut paparan lengkap cerita pembunuhan Muhammad Yusuf versi polisi:
1. Direncanakan oleh istri
Menurut Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto CKD menghubungi teman prianya G dan mengatur strategi untuk melakukan pembunuhan.