TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Sebanyak 60 penjual jamu di Tulungagung bersaing untuk menjadi yang terbaik, dalam lomba jamu gendhong yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Selasa (25/9/2018).
Bukan saja ketrampilan membuat jamu, para mbok jamu ini juga diwajibkan bisa mempromosikan jamu yang dijualnya.
Bukan sekadar lewat kata-kata, para mbok jamu ini tidak segan berpromosi lewat lagu.
"Jamu temu lawak, bojo lemu neng awak penak (jamu temu lawak, istri gemuk badannya enak). Jamu beras kencur, bojo lemu ngentekne kasur (jamu beras kencur, istri gemuk menghabiskan kasur)," nyanyian Lilik Maryati (40), penjual jamu dari Kelurahan Kutoanyar.
Lilik mengatakan, lomba jamu ini bukan hanya menguji rasa dan komposisi jamu.
Namun juga untuk berbagi ilmu dengan dewan juri, para pembuat jamu yang pernah jadi juara.
"Jadi kita dapat ilmu baru. Rasanya kurang apa, komposisinya kurang apa, semua diajari juri," ucap Lilik.
Kriteria penjurian lomba jamu gendhong ini ada empat, yaitu wawasan tentang jamu, sanitasi yang higienis, komposisi jamu dan penampilan.
Menurut Kasi Perbekalan Farmasi Dinas Kesehatan Tulungagung, Masduki, komba ini sekaligus untuk seleksi untuk dikirim ke lomba tingkat Provinsi.
"Perwakilan dari Tulungagung selalu mendapat juara. Tapi pemenang tahun lalu dilarang ikut, agar ada juara yang baru," terang Masduki.
Lanjut Masduki, para peserta disaring dari masing-masing Puskesmas tingkat kecamatan.
Lomba ini juga diharapkan mampu melestarikan jamu gendhong, salah satu kekayaan budaya pengobatan tradisional yang dimiliki bangsa.
"Harapannya para pembuat jamu bisa memproduksi jamu dengan standar kesehatan, dan memberikan manfaat," tambah Masduki. (David Yohanes)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kenalkan Khasiat Jamu Gendhong, Mbok Jamu Asal Tulungagung Ini Pilih Berpromosi Lewat Lagu,