TRIBUNNEWS.COM, SRAGEN - Zinedine Alam Ganjar menawarkan sepatu berbahan eceng gondok pada beberapa pengunjung Pameran Produk Inovasi (PPI) Jateng di Sasana Manggala Sukowati, Kabupaten Sragen, belum lama ini.
Dia membuka lapaknya dalam stan inovasi Kota Semarang.
Putra semata wayang Gubernur Jateng Ganjar Pranowo itu mengaku tak pernah malu berjualan sepatu.
Ia mengaku tak mau hanya bergantung pada uang pemberian dari orangtuanya.
"Kenapa malu berjualan? Tidaklah. Saya senang berbisnis. Saya malu kalau hanya diam, minta uang sama bapak ibu," ujarnya, kepada Tribun Jateng, sembari tertawa.
Siswa SMAN 3 Kota Semarang itu berjualan ditemani seorang rekannya, Aditya Manggala.
Mereka bersama 18 pelajar satu sekolahnya telah membuat bendera dagang Satria Ganesha Cooperative atau disingkat Sagasco.sc.
Baca: Tak Seorang pun Warga Menghampiri saat Jokowi Bilang yang Maju Tidak akan Dapat Sepeda
Produk yang diunggulkan utamanya adalah sepatu berbahan eceng gondok.
Kenapa memilih bahan eceng gondok? Alam singkat menjawab, untuk membantu melestarikan lingkungan.
Menurut dia, bahan eceng gondok melimpah serta mudah didapat. Satu di antaranya di Rawa Pening, Kabupaten Semarang.
Untuk mendapatkan bahan baku tersebut, tim Sagasco.sc telah menggandeng petani setempat.
"Kami sudah bekerjasama dengan sebanyak 25 orang petani eceng gondok untuk pemenuhan bahan baku produksi. Kami sekaligus ingin membantu petani," jelasnya.
Produk itupun telah resmi dijualbelikan secara perdana pada awal Januari 2018.
Mereka memanfaatkan media sosial sebagai lapak sekaligus corong promosi secara daring.
Untuk melihat pembaharuan produk Sagasco.sc, silakan intip akun Instagram Satria Ganesha Cooperative SC, Line @wjr0238k, Whatsapp 081393917108.
Baca: Bermodal Gadget Sebarkan Program Prabowo-Sandi, Kubu Jokowi Siap untuk Pertempuran Udara
Sejak awal tahun lalu hingga September, Alam menyatakan, Sagasco.sc telah mencatat penjualan sebanyak 95 pasang sepatu.
Pembeli pun bisa melakukan pemesanan terlebih dulu untuk model yang diinginkan.
"Sementara ini kalau ada yang mau beli ya pre-order atau pesan dulu ukuran dan motif pilihannya," ujarnya.
Sebagai informasi, harga produk yang dijual di Sagasco.sc berkisar antara Rp 20 ribu hingga RP 200 ribu.
Tersedia pula sepatu edisi tenun eceng gondok, classy, bravort, crossy, sneaky, moschies dan treufuls.
Terkait dengan laba yang diraih, Alam mengungkapkan, hingga hampir sembilan bulan ini sudah terkumpul Rp 21 juta.
"Kami sistem saham. Pada Mei kemarin sudah naik 175 persen," kata dia.
Soal awet tidaknya produk sepatu tersebut, Alam menuturkan, sangat tergantung pada pemakaian.
Tetapi, ia memperkirakan sepatu produksinya itu mampu bertahan selama 2 tahun.
"Asal tidak dipakai untuk naik gunung, aman. Gunakan secara biasa bisa awet. Mau lebih awet lagi kalau disimpan buat koleksi," selorohnya.
Alam pun berpesan bagi kaum muda, khususnya pelajar, jangan mudah putus asa bila ingin berbisnis. (Daniel Ari Purnomo)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Putra Gubernur Jateng Pun Tak Malu Jualan Sepatu dari Enceng Gondok