TRIBUNNEWS.COM -- Seorang Anak Buah Kapal (ABK) SDS 28 bernama Apri melakukan aksi heroik ketika tsunami menerjang Palu.
Dilansir dari tayangan Kompas tv, Apri menyelamatkan 30 nyawa warga yang hampir tak terselamatkan ketika tsunami di Palu, Jumat (28/8/2018).
Saat itu, diceritakan Apri, dirinya bersama rekannya yang lain sedang berada di anjungan pesisir Watusempu, Palu.
Kepada pewarta, Apri pun menceritakan detik-detik saat dirinya menyaksikan longsor yang terjadi gempa 7,4 SR yang mengguncang Palu saat itu.
Saat sedang asik bakar jagung bersama rekannya, Apri tiba-tiba terkejut melihat longsor turun dari bukit yang tak jauh dari lokasinya.
Longsoran tersebut terkadi usai gempa dahsyat mengguncang Palu.
"Pertama kejadian, kami berada di buritan, kami (sedang) bakar-bakar jagung. Trus ada longsor dari gunung. (Usai) gempa terjadi," ujar Apri.
Usai terjadi longsor, kekagetan Apri semakin bertambah tatkala melihat pelabuhan tempat kapalnya bersandar ikut longsor.
Akibatnya, tongkang yang tersambung di kapal Apri pun akhirnya terseret ke dalam pusaran air.
Alhasil, kapal yang ditempati Apri pun ikut tertarik ke dalam air.