Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun
TRIBUNNEWS.COM, PALU - Penyaluran logistik kepada korban gempa dan tsunami di Kota Palu, Donggala dan Sigi, dinilai belum merata dan maksimal.
Akibatnya, banyak korban yang sudah mengungsi di kamp-kamp di Kota Palu, Donggala, Sigi hingga hari ke delapan belum mendapatkan bantuan logistik.
Seperti halnya para korban di Kelurahan Lagarutu Atas, Kecamatan Kamonji Palu yang mengeluhkan ketersediaan bantuan logistik yang saat ini sudah berada di Kota Palu.
Salah satu warga di Lagarutu atas Palu, Wiwik (38) berharap, agar koordinator dan relawan segera membagikan bantuan yang datang dari luar Kota Palu.
Baca: Ekonomi Palu Mulai Menggeliat, Dua Tentara Berjaga di Setiap Toko
"Kami minta agar itu jangan ditumpuk. Logistik itu jangan dibagikan hanya ke posko tim medis saja, utamakan kami korban," kata Wiwik, Sabtu (6/10/2018).
Wiwik mengaku, dia sempat datang ke Posko Mess Pemda menanyakan soal ketersediaan beras. Dia mendapatkan tumpukan beras tapi untuk tim medis.
"Saya sampai kayak pengemis minta beras biar hanya satu karung saja itu paling susah, kata mereka beras untuk tim medis, lalu kita ini apa," jelas Wiwik.
Karena kecewa, Wiwik menceritakan keluarganya adalah korban gempa dan tsunami. Saat ini dia bersama keluarga hanya punya harga baju di badannya.
"Kami ini juga korban, banyak keluarga korban yang lain itu hanya pakaian di badan saja. Itu bantuan dari luar Palu mana, jangan ditumpuk," tambahnya.
Sementara itu, pantauan Tribun Timur di beberapa pusat perbelanjaan masih tutup. Hanya saja beberapa kios-kios kecil sudah mulai beroperasi.