Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Ribuan orang beberapa hari belakangan ini masuk ke Balikpapan, Kalimantan Timur. Mereka adalah para korban bencana gempa dan tsunami Sulawesi Tengah.
Usai mendarat di Balikpapan, ada yang langsung melanjutkan perjalanan ke daerah asal, ada juga yang bertahan di Balikpapan.
Sejauh ini belum ada data rill terkait jumlah korban yang masuk ke Balikpapan.
Hanya saja dari pantauan Tribunkaltim.co, di pangkalan aju penanganan bencana di base ops Lanud Balikpapan, sekitar 4.000-an pengungsi berhasil dievakuasi.
Masifnya warga yang masuk ke Balikpapan jadi perhatian aparat kepolisian yakni soal keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Kapolres Balikpapan AKBP Wiwin Fitra mengatakan kerawanan bisa saja terjadi, dengan masuknya ribuan orang ke Balikpapan.
"Tetap kerawanan bisa saja terjadi," katanya.
Baca: Pesawat Tamu Kenegaraan IMF-World Bank Dikawal F-16 dan Sukhoi
Pihaknya meminta masyarakat Balikpapan kembali mengaktifkan siskamling di lingkungan tempat tinggalnya.
Selain itu, peran RT hingga Lurah terhadap pendataan penduduk juga penting. Sebab mereka garda terdepan keamanan, bersama bhabinda dan bhabinkamtibmas TNI-Polri.
"Kembali aktifkan pos kamling, pendataan penduduk, banyaknya pengungsi yang datang. Mulai dari RT lurah dan camat, merekalah yang tahu betul orang yang masuk ke daerahnya," ujarnya.
Sejauh ini dari pantauannya, keamanan kota minyak masih kondusif.
Pengungsi yang masuk lewat pintu udara dan air dikawal oleh petugas TNI Polri serta Pemda, baik di bandara maupun pelabuhan. Di setiap tempat juga disediakan posko bagi mereka.
"Sampai hari ini belum ada pengungsi yang lebih dari 3 hari, mereka langsung pergi ke tujuannya masing-masing. Kami antisipasi pintu masuk, udara dan laut. 24 jam kita lakukan pengamanan," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Tribunkaltim.co dengan judul Ribuan Orang Masuk ke Balikpapan, Bagaimana Dampak Kerawanannya? Ini Kata Kapolres