TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengingatkan umat beragama jangan sampai terpecah belah dan berseteru.
Peringatan itu karena saat ini rakyat Indonesia sedang menghadapi tahun politik.
Menurutnya, perbedaan aspirasi politik dan pilihan pada pemilu legislatif (pileg) dan pemilu presiden (pilpres) jangan sampai memutus ukhuwah persaudaraan.
"Sekeras atau sebesar dan setajam apapun perbedaan kita, jangan sampai memutus ukhuwah persaudaraan kita sebagai sesama saudara dan sebangsa," tandas Lukman Hakim Saifuddin usai menjadi pembicara Seminar Kebangsaan Mahad Aly di Aula Al Muktamar Ponpes Lirboyo, Kota Kediri, Selasa (9/10/2018).
Lukman Hakim Saifuddin berharap perbedaan aspirasi politik tidak membuat masyarakat semakin terjerebab atau terperosok pada perilaku yang tidak terpuji.
Menteri yang juga kader PPP ini juga memberikan apresiasi kepada Mahad Aly Ponpes Lirboyo yang telah secara khusus mengembangkan progam studi fiqih, khususnya fiqih kebangsaan.
"Fiqih kebangsaan merupakan kajian yang akan terus dibutuhkan seiring dengan dinamika masyarakat. Fiqih ini melihat relasi hubungan antara negara di satu sisi dan agama disisi lain," jelasnya.
Diungkapkan Ponpes Lirboyo merupakan pondok pesantren yang memiliki sejarah panjang dengan jumlah santri yang sangat besar.
Bahkan maha santri yang ada di Mahad Aly merupakan yang terbanyak dan terbesar di antara 35 Mahad Aly yang ada di Indonesia.
"Ini kehormatan tersendiri bagi saya bisa berbicara di hadapan maha santri. Mudah-mudahan kualitas Mahad Aly Ponpes Lirboyo terus membaik," jelasnya.
Kepada para maha santri Ponpes Lirboyo, Lukman Hakim Saifuddin mengharapkan ciri santri yang memiliki kepribadian dan karakter untuk terus dijaga.
"Karakter ini modal utama yang harus dijaga," tegasnya.
Selain itu kompetensi atau keahlian yang dikuasai mengenai fiqih kebangsaan semakin ditingkatkan.
"Progam studi ini merupakan kajian yang sangat menarik. Karena dinamika kita ke depan akan terus beriteraksi antara hubungan negara dengan agama akan menjadi perbincangan," jelasnya.
Menteri Agama juga tengah menggagas munculnya perguruan tinggi yang berskala internasional.
Karena warisan para pendahulu kita yang baik harus dijaga dan dikembangkan. "Peradapan dunia juga menjadi tanggung jawab kita," tandasnya.