TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Dengan seremonial sederhana dihadiri KSOP Hermanta, Kepala Cabang PELNI Tanjung Priok Masrul Khalimi dan petugas operasional pelabuhan, Kapal Camara Nusantara 1, kapal negara yang dioperasikan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) – PELNI untuk mengangkut bantuan kemanusiaan dari Tanjung Priok, Jakarta ke Pelabuhan Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (10/10) pukul 10.15 WIB meninggalkan dermaga 107 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
KM. Camara Nusantara 1 yang dinakhkodai Kapten Ahmad mengangkut bantuan kemanusiaan dari Pemprov DKI Jakarta, PMI, PT Indonesia Re (Persero), PT PLN (Persero), PT Wijaya Karya (Persero), PT Askrindo (Persero), berbagai komunitas dan perseorangan dari berbagai daerah di Jabodetabek. Dari manifes di Posko PELNI Peduli, tercatat 33.985 koli, 804 ton m3 dengan berat 268 ton.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI (Persero) Ridwan Mandaliko mengatakan bantuan yang diangkut KM. Camara Nusantara 1 lebih banyak dibandingkan dengan keberangkatan sebelumnya tanggal 4 Oktober 2018 dengan KM. Camara Nusantara 3, yang mengangkut dari 49 pemberi bantuan dengan 623 ton m3 dengan berat 206 ton.
KM. Camara Nusantara 1 mengangkut barang dari 103 lembaga/instansi/organisasi kemasyarakatan/komunitas, dan BUMN. “Pemberangkatan kali ini bantuan yang diangkut lebih banyak dibandingkan dengan pemberangkatan sebelumnya,” kata Ridwan.
Sementara Rabu (10/10) siang, KM. Lambelu dalam pelayaran dari Nunukan telah tiba di Pantoloan, Palu dan kapal akan ke Balikpapan, Pare-pare-Makasar. Saat ini, kapal sedang membongkar muatan bantuan kemanusiaan dari berbagai daerah.
Sedangkan KM. Camara Nusantara 3 yang mengangkut bantuan dari Jakarta telah tiba Selasa (9/10) sudah selesai membongkar muatan dan kapal telah berangkat dari Pantoloan pukul 11.00 WITA menuju Kupang, NTT.
Ridwan melanjutkan, untuk pengiriman bantuan kemanusiaan ke Palu dapat diakses dari 8 titik pemberangkatan, yaitu Pelabuhan Tanjung Priok-Jakarta,Tanjung Perak-Surabaya, Pelabuhan Soekarno Hatta-Makasar, Pelabuhan Nusantara-Pare-pare, Pelabuhan Semayang-Balikpapan, Pelabuhan Bitung-Sulawesi Utara, Bau-bau-Sulawesi Tenggara serta Biak di Papua.
“Bantuan dari masyarakat masih terus berdatangan di kantor-kantor cabang di daerah untuk diangkut dengan kapal PELNI ke Palu,” tambah mantan Kepala Cabang Bitung ini.