TRIBUNNEWS.COM, SUMENEP - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa dengan kekuatan magnitudo 6,4 di 55 kilometer timur laut Sutubondo, Jawa Timur.
Gempa ini terjadi sekira pukul 01.44 WIB dini hari, dengan kedalaman 12 kilometer dan tidak berpotensi tsunami.
Meskipun begitu, gempa ini terasa hingga di beberapa kota lainnya di Jawa Timur seperti, Surabaya, Sidoarjo, Malang, hingga Denpasar.
Di Madura, getaran terasa di Sumenep, Pamekasan, Sampang, Bangkalan.
Warga Sumenep merupakan yang paling terdampak gempa.
Berdasarkan rilis BMKG, daerah paling parang terdampak gempa adalah di Kecamatan Gayam, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Baca: Anggota Yakuza Jepang Mulai Memasuki Pasar Tenaga Kerja Konstruksi
Berdasarkan rilis BNPB, tercatat tiga orang meninggal dunia dari wilayah ini akibat gempa, yakni Nuril Kamiya (7), H Nadhar (55), serta satu laki-laki dewasa yang masih diidentifikasi.
Ketiganya warga Desa Prambanan, Kecamatan Gayam, Sumenep.
Para korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh saat gempa.
Data BNPB serta BPBD Provinsi Jatim dan BPBP Kabupaten Sumenep memperlihatkan bahwa dampak gempa hingga kerusakan rumah di Sumenep juga besar.
Kerusakan rumah tercatat di Kecamatan Gayam, Kepulauan Sepudi.
Baca: Abu Jenazah Dewa Yoga Diarak di Sungai Jalani Prosesi Pengabenan
Kemudian di Kopedi, Kecamatan Bluto, Sumenep. Di Kertasada, Kecamatan Kalianget, Sumenep. Serta di Nyabakan Timur, Kecamatan Batang-batang, Sumenep.
Satu masjid rusak juga tercatat di Kecamatan Sepudi, Sumenep, yakni masjid Desa Gendang Timur.
Saat gempa warga Sumenep berhamburan ke luar rumah akibat guncangan gempa yang kuat.