News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cerita Edy Rahmayadi Gagal ke Masjid karena Banjir, Lalu Marahi Kepala Dinas di Depan Wartawan

Editor: Aji Bramastra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Musa Rajecksah, saat memantau lokasi genangan air,di kantor Gubernur Jalan Diponegoro, Jumat (5/10/2018).

TRIBUNNEWS.COM - Ada momen ketika Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, merasakan sendiri jalanan Kota Medan yang beberapa hari ini tergenang banjir.

Gara-gara genangan banjir setinggi mata kaki itu, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi kesulitan menuju ke Masjid Agung Kota Medan untuk menunaikan ibadah salat, Selasa (9/10/2018).

Genangan air yang sempat bertahan selama beberapa hari itu membuat Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Musa Rajeckshah tidak bisa menunaikan Salat Ashar di Masjid Agung.

Baca: Posisi Edy Rahmayadi sebagai Ketum PSSI Ditentukan Tahun Depan

Awalnya, lorong jalan yang menghubungkan Kantor Gubernur dengan Masjid Agung hanya digenangi air melebihi mata kaki. 

Namun, ketika memasuki pekarangan Masjid Agung, tinggi air bertambah hingga sepaha orang dewasa.

Akibatnya, Edy dan Musa tidak dapat melewati genangan air menuju Masjid Agung. Keduanya yang mengenakan sendal jepit melipat celananya hingga sepaha lalu memantau kondisi genangan air. 

Edy pun memanggil Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Cipta Karya dan Tata Ruang Pemprov Sumut Lukmanul Hakim.

Kebetulan saat itu, Lukmanul Hakim baru saja menunaikan salat di Masjid Agung.

Ia terlihat tergesa-gesa dengan kondisi celana yang terlipat hingga betis lalu menghadap Edy.

"Ini sudah menyengsarakan rakyat. Wajar enggak Anda saya tegur?" kata Edy.

Edy kemudian meminta tanggapan wartawan atas tindakannya menegur Lukmanul Hakim.

"Bapak wartawan? Pantas enggak saya bertanya kepada Anda, kalau Bapak ini (Lukmanul Hakim) saya tegur," ujar Edy yang membuat Lukmanul Hakim tertunduk.

Dari amatan, genangan air di sebelah kiri Gedung Kantor Gubernur mengalir deras menuju basement.

Akibatnya, air di areal parkir ini tergenang setinggi paha. Pegawai negeri sipil (PNS) yang memarkirkan mobil terlihat sibuk mengeluarkan kendarannya.  

Edy Rahmayadi mengaku masih mencari solusi terkait persoalan banjir di Kota Medan dan sekitarnya.

"Oh, ya! Kita masih mencari solusinya, banjir itu karena apa? Dan terus solusinya bagaimana? Kita cari tahu dulu bagaimana," katanya ditemui Tribun Medan di lantai delapan, Kantor Gubernur.

Edy Rahmayadi juga berharap agar permasalahan banjir ini akan segera terselesaikan, lantaran banyak masyarakat sudah mengeluhkan masalahnya ini sering terjadi bila hujan turun, Jumat (5/10/2018).

"Akan kita cepat selesaikan masalah ini," katanya. (*)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Banjir Kota Medan, Edy Rahmayadi Mengaku Masih Cari Penyebab dan Solusi

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini