TRIBUNNEWS.COM, MARTAPURA - Desa Sumurtutup berada di ring 1 Distrik Kebun Danausalak PTPN XIII.
Desa ini persis menempel atau berbatasan dengan kebun karet milik BUMN itu, terutama di wilayah RT 3.
Misgiyanto, Ketua RT 3 mengakui di wilayahnya saat ini ada kegiatan penambangan batu bara.
Namun aktivitas itu bukan dilakukan PTPN XIII, tapi oleh perusahaan tambang lain.
"Penambangan sudah berlangsung sekitar delapan bulan lalu. Beberapa warga di sini memang ada yang melepas kebun karetnya karena tawaran harga pembebasan lahan oleh pihak penambang menggiurkan," ungkap pria yang akrab disapa Misgi itu.
Secara detail, dia mengaku tak mengetahui nominalnya.
Dia hanya menyebut kisaran harga beli dari penambang mencapai Rp 200 juta per hektare.
Baca: Satu Per Satu Keluarga Korban Penculikan Ditemukan, Kaki dan Tangan Jasad Solihin Terikat
"Itu memang penawaran yang menggoda, karena dua kali lipat harga jual normal," ucapnya.
Misgi menyebut, pelepasan kebun karet sifatnya individu karena menyangkut lahan milik pribadi.
Baca: Novel Bamukmin Singgung Pilpres dan Masuk Surga, Sikap UAS Tegas
Sebagai bagian dari instrumen aparatur pemerintahan desa, pihaknya hanya berharap kepada pihak penambang agar tak membebaskan lahan warga yang jaraknya terlalu dekat dengan permukiman.
"Sejauh ini pihak penambang cukup kooperatif. Selalu mendengar saran masukan kami, juga kerap berkontribusi untuk desa. Mereka juga menyerap tenaga kerja dari warga di sini sehingga manfaat keberadaannya dapat kami rasakan," ujarnya.
Banjarmasin Post yang bertandang di lokasi, Sabtu (13/10/2018) pagi, melihat zona pertambangan batu bara di wilayah tersebut cukup dekat dengan permukiman warga, sekitar ratusan meter.
Bahkan, hanya berjarak belasan meter dari bangunan Posyandu Lansia.
Terlihat armada tambang seperti truk dan tronton banyak terparkir di lokasi tersebut.
Namun zona lubang galian tambang masih cukup jauh dari permukiman warga.
Kabarnya, perusahaan tambang itu adalah pemegang izin usaha kuasa pertambangan (KP) dari Pemkab Banjar.
Artikel ini telah tayang di Banjarmasinpost.co.id dengan judul Desa ini Ramai Aktivitas Penambangan Batu Bara, Kebun Karet Warga Dihargai Rp200 Juta Per Hektare