TRIBUNNEWS.COM, KARANGANYAR -- Air mata keluarga mengiringi kepergian Dwi Bagus Windarto (26) ke peristirahatan terakhirnya di Taman Pemakaman Umum (TPU) Desa Pulosari, Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (14/10/2018) subuh.
Bagus adalah korban kecelakaan yang melibatkan mobil Panther dan bus pariwisata di Kecamatan Mojosongo, Boyolali, Sabtu (13/10/2018).
Beberapa bulan terakhir sebelum kecelakaan, Bagus tinggal bersama orangtuanya di Desa Kebak, Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar.
Baca: Jono Oge, Kampung yang Bergeser Sejauh 3 Km dan Tertukar Dengan Kebun Jagung
Sementara sang istri yang dinikahinya pada Agustus 2018 lalu menetap di Kecamatan Ampel, Boyolali, dan mengajar di satu sekolah di sana.
Saudara sepupunya, Hartono, mengungkapkan, Bagus sempat berpamitan ke orangtuanya hendak menjenguk sang istri di Boyolali, Jumat (12/10/2018) pagi.
Kepada orangtuanya, Bagus, kata Hartono, sempat menyampaikan pesan kalau dia sementara tidak balik ke rumah.
“Bu, saya ngga balik, langsung bablas ke Boyolali,” kata Hartono kepada TribunSolo.com mengulang pesan Bagus kepada orangtuanya, Minggu (14/10/2018).
Bagus memang rutin melihat kondisi sang istri yang menurut Hartono sedang dalam keadaan hamil.
Bagus juga sempat mengabarkan bahwa dia dan sang istri menghadiri acara pernikahan di Wonogiri, Sabtu (13/10/2018).
Namun, saat perjalanan pulang ke Kecamatan Ampel, Boyolali, mobil yang dikemudikan Bagus ditabrak bus Pariwsiata di pertigaan WIKA, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, Sabtu (13/10/2018) sore.
Bagus dan sang istri serta lima orang yang ada dalam mobil tewas akibat kecelakaan tersebut.
Sementara, dua penumpang lainnya yang duduk di bagian belakang mobil dilaporkan selamat. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Sopir Panther yang Tewas saat Tabrakan Maut di Boyolali Sempat Pamit Tak Pulang ke Orangtua