Laporan Wartawan Tribun Jabar, Haryanto
TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Korban penembakan orang misterius di Pasteur, Bandung pada Jumat 31 Agustus 2018 lalu, Hani Nuralfiyah (21) meninggal dunia, Senin (22/10/2018) malam.
Gadis belia asal Kampung Kaum, Campaka, Purwakarta itu sempat dirawat di sejumlah rumah sakit di Bandung pasca penembakan.
Sesaat setelah kejadian, Hani yang berada di Bandung dengan empat temannya itu dilarikan ke RS Dustira, Cimahi untuk mendapat perawatan medis.
Namun kondisinya yang semakin kritis karena luka tembak, akhirnya Hani dirujuk dan dirawat di RSHS, Bandung.
Hani pun sempat dioperasi karena peluru yang menembus leher Hani yang mengakibatkan luka parah.
Kendati demikian, kondisi Hani tidak sepenuhnya pulih seperti sediakala.
Karena merasa sudah lebih dari sebulan berada di RSHS, keluarga memilih merawat Hani di Purwakarta.
Baca: Mantan Kadisperindag dan Bappelitbangda Bandung Barat Menangis di Persidangan Kasus Gratifikasi
Tetangga Hani, Setiawan (45) menyebut, setelah kepulangannya ke rumah, kondisinya terlihat cukup baik.
"Pas sempat pulang tubuhnya terbaring saja, lemas, di atas kasur. Tapi kalau bicara sih sudah bisa," kata Setiawan saat ditemui di lokasi pemakaman Hani, Desa Campaka, Purwakarta, Selasa (23/10/2018) pagi.
Sementara itu, di lokasi yang sama, ayah Hani, Asep Hermawan (48), mengatakan kondisi putrinya itu sempat memburuk pada Senin (22/10/2018) sore.
Karena semakin memprihatinkan, keluarga pun sempat membawa Hani ke RS Siloam Purwakarta.
Namun sebelum sampai rumah sakit yang terletak di Jalan Bungursari, Purwakarta, Hani telah menghembuskan nafas terakhirnya.
"Ya tidak menyangka saja, Hani bisa seperti ini," kata Asep usai prosesi pemakaman.
Pemakaman dilakukan di dekat rumahnya, haru dan isak tangis membalut prosesi pemakaman yang dilakukan pagi tadi.
Tetangga, kerabat dan teman-teman Hani turut mengantarkan jenazah hingga ke lokasi pemakaman.
Baca: Tangan Diikat Mulut Dilakban, Istri dan Anak Muhajir Masih Hidup saat Dibuang ke Sungai
Asep berharap pelaku penembakan terhadap anaknya bisa segera diproses secara hukum.
"Semoga cepat ditentukan hukuman bagi pelaku penembakan dan tanggung jawab terkait kejadian ini," ujarnya menambahkan.
Apalagi, pihak keluarga sudah tahu jika pelakunya disinyalir adalah anggota polisi.
Keluarga juga menyayangkan, dari pihak pelaku seperti tidak ada itikad baik.
Selama anaknya dirawat, tak ada satu pun yang melihat kondisi anaknya yang sempat juga tak sadarkan diri.
"Kabarnya sih, saat ini kasusnya sedang ditangani Polda Jabar. Kami berharap, pelaku bisa mendapatkan hukuman yang setimpal, sekalipun dia adalah anggota polisi," ucap dia.
Peristiwa tertembaknya Hani itu berawal saat dia bersama dua temannya Bella dan Mita, diajak dua laki-laki yang juga dari Purwakarta, Jumat (31/8/2018).
Mereka dari Purwakarta memutuskan pergi menuju Bandung menggunakan mobil menuju salah satu tempat hiburan.
Kabarnya, di tempat hiburan itu dua teman prianya terlibat cekcok dengan pengunjung lain.
Kemudian, saat hendak kembali ke Purwakarta kendaraan jenis minibus yang ditumpangi Hani dan empat temannya itu ada yang menembak dari arah belakang.
Sebuah peluru pun bersarang tepat di bagian leher belakang Hani, yang sedang duduk di kursi tengah mobil.
Artikel ini telah tayang di Tribunjabar.id dengan judul Korban Penembakan di Pasteur Bulan Lalu Meninggal Dunia