Laporan Wartawan Tribun Jateng, Akbar Hari Mukti
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Kampung Batik Laweyan di Kota Solo mengembangkan motif abstrak.
Pengembangan motif abstrak ini diklaim digemari anak-anak muda kekinian atau generasi milenial.
Hal itu diungkapkan Perwakilan Forum Kampung Batik Laweyan Adiansyah di sela pameran UMKM Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) di Benteng Vastenburg Solo, Jumat (26/10/2018).
Menurutnya motif abstrak sudah lama ada. Tetapi, karena pemasaran belum optimal, maka pemasaran kain motif abstrak sempat tenggelam.
"Tapi sedang kita promosikan kembali saat ini," ujarnya.
Pembuatan batik motif abstrak menurutnya memerlukan ketelitian dan kesabaran.
Tetapi, menurutnya pembuatannya hampir sama dengan batik tulis. Maka harganya sama dengan batik tulis.
"Untuk baju harganya di kisaran Rp 200 ribu sampai Rp 500 ribu per potong," ujarnya.
Meski begitu ia meyakini motif ini punya masa depan cerah. Pasalnya, jumlah pengrajin motif abstrak di Laweyan mencapai 11 pembatik.
Bahkan ia menuturkan ada sejumlah pembatik motif abstrak yang dikirim ke mancanegara untuk mengikuti pelatihan pembuatan seni abstrak.
"Pelatihan ini dilakukan agar hasilnya lebih baik," urainya.
Ia menilai, untuk pemasaran batik motif abstrak ini selain mengoptimalkan penjualan dari media sosial, juga memanfaatkan pameran dari instansi pemerintah. (*)