Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Rizky Armanda
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU- Mayat di bawah jembatan Jondul Pekanbaru yang ditemukan pedagang sayur, Senin (12/11/2018) merupakan seorang dokter senior di Riau.
Keponakan korban, Deki menceritakan keseharian dr Mukhlis Hasan (72).
Korban yang tak lain merupakan pamannya itu disebutkan Deki, termasuk salah satu dokter spesialis THT senior di daerah Riau.
Disela kesibukannya membuka praktik, korban gemar berolahraga jalan santai setiap hari.
"Beliau hobi olahraga diluar aktivitasnya praktik, beliau suka jalan. Biasanya habis praktik siang sekitar pukul 13.00 WIB pulang jam 15.00 WIB, jam 17.00 sore praktik lagi," ujar dia saat berbincang dengan Tribun, Selasa (13/11/2018).
Dari rumahnya yang juga menjadi tempat praktik di Jalan Ahmad Yani, korban pergi ke arah Kantor Gubernur, masuk ke Jalan Jenderal Sudirman, lalu terus ke Pelita Pantai tepi Sungai siak, masuk jalan Juanda, Pasar Bawah, dan kembali lagi ke rumah.
Baca: Sedang Berlangsung Laga Timnas Indonesia vs Timor Leste, Babak I Skor Masih Kacamata
Di hari terakhir korban terlihat sebelum dikabarkan hilang pada Sabtu pekan lalu, Deki mengisahkan, dr. Mukhlis pamit kepada istrinya sekitar pukul 16.30 WIB untuk pergi olahraga jalan.
"Etek saya (istri korban) sudah sempat mencegah, karena biasanya sore jadwal beliau buka praktik. Tapi katanya sebentar aja kok, jam 17.00 WIB sudah pulang," ujarnya.
Deki membeberkan, beberapa kurun waktu terakhir, korban memang sering olahraga jalan pada sore hari, tidak seperti biasanya pada siang hari.
Lanjut dia, sekitar pukul 18.00 WIB, istri korban pun menelfon Deki, mengabarkan jika korban belum juga pulang ke rumah.
Deki dibantu beberapa orang lainnya, berupaya mencari korban di rute korban biasa olahraga jalan.
"Ada 3 motor mencari, saya ke rute biasa beliau jalan. Satu lagi ke arah Hangtuah, dan ada yang ke Sukajadi. Sampai jam 12 malam kami masih coba mencari tapi tidak ketemu," paparnya.
Singkat cerita, misteri keberadaan korban akhirnya terkuak.