TRIBUNNEWS.COM, GIANYAR - Warga Banjar Tengkulah Kelod, Desa Kemenuh, Sukawati digegerkan dengan temuan orok bayi pada Kamis (15/11/2018) sore.
Bungkusan berisi orok ini sempat diseret oleh anjing dari tegalan menuju tengah jalan.
Kasus ini masih dilakukan pengembangan penyelidikan oleh petugas kepolisian Polsek Sukawati dan Satreskrim Polres Gianyar.
Informasi dihimpun Tribun Bali, warga setempat mengatakan, saat anjing tersebut menyeretnya, orok tersebut sudah dalam keadaan tidak utuh.
Menurut mereka, orok tersebut berjenis kelamin laki-laki.
Berdasarkan sejumah barang bukti yang ditemukan di dekat orok, diduga pelaku membuangnya dengan perasaan ketakutan.
Sebab pada plastik hitam, tempat pelaku menaruh oroknya terdapat juga selembar uang kertas Rp 50 ribu.
Kepala Desa Kemenuh, Dewa Nyoman Neka mengatakan, orok tersebut diduga awalnya dibuang di kawasan tegalan, tak jauh dari lokasi temuan.
Kemudian, diseret oleh seekor anjing liar ke badan jalan. Sebab sebelumnya, warga di seputaran lokasi tidak menemukan adanya sesuatu yang mencurigakan di tengah jalan.
"Tadi (kemarin) saya dapat laporan dari seorang pengendara yang melintas, bahwa ada orok diseret anjing. Pas tiba di sini (TKP), kondisinya sudah tidak utuh. Kami menduga, orok ini dibuang di tegalan dekat jalan, lalu diseret anjing liar. Kami sangat menyayangkan, hal seperti ini terjadi di wilayah kami. Kami mengutuk perbuatan melawan hukum ini," ujar Dewa Neka dengan nada emosional ditemui kemarin.
Baca: KPK Sita Lahan dan Bangunan Pabrik Penggilingan Padi Milik Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan
Pihaknya berharap pihak kepolisian segera menangkap pelakunya.
"Perbuatan tak beradab, kami mendorong agar pelaku segera ditangkap. Kasihan, orang mau hidup, justru nyawanya dicabut sebelum sempat lahir ke dunia," tandasnya.
Kasus pembuangan orok sebelumnya juga terjadi di wilayah Klungkung bulan lalu.
Pelaku pembuang orok dapat ditangkap petugas kepolisian setelah 11 hari melakukan penyelidikan.