Laporan Wartawan Tribun Medan, Alija Magribi
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Rumah pribadi Bupati Pakpak Bharat Remigo Yolanda Berutu di Jalan Pasarbaru, Padang Bulan, Medan, hanya kerap ramai setiap minggu pagi.
Tetangga Remigo, menyebut, jika hari minggu beberapa mobil kerap terparkir di pelataran rumah orang nomor satu di Pakpak Bharat ini.
"Biasanya setiap Minggu pagi rumahnya ini ramai kunjungan keluarga. Kegiatan- kegiatan rohani keluarga sepengetahuan saya ya," ucap tetangga Remigo yang enggan menyebut identitasnya itu.
Pria berusia 49 tahun tersebut mengatakan, sosok Remigo dikenal cukup baik berinteraksi dengan masyarakat sekitar.
Sesekali tampak oleh tetangga Remigo sering nongkrong di warung yang berada di seberang rumahnya.
"Kalau yang cat oranye itu rumah ibunya bang, dan yang itu baru rumahnya beliau. Rumahnya sendiri sepengetahuan saya sudah dibangun sudah belasan tahun," ucapnya sembari menunjuk ke arah rumah Remigo.
Meski demikian, tak ada warga yang mengetahui Bupati Pakpak Bharat tersebut turut dibawa oleh KPK terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada Minggu dini hari.
Diberitakan sebelumnya, Bupati Pakpak Bharat Remigo Yolando Berutu tampak mengenakan celana jeans, sepatu sneakers hitam, dan jaket biru dongker ketika turun dari mobil penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ketika tiba, Remigo tidak terlihat tidak membawa apapun.
Didampingi petugas KPK, Remigo tiba di Gedung KPK Merah Putih, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (18/11/2018) sekira pukul 14.31 WIB.
Ketika ditanya wartawan terkait penangkapannya, Remigo tidak berbicara sepatah kata pun.
Ia hanya tampak melambaikan tangan kanannya dan langsung masuk ke dalam Gedung KPK Merah Putih.
Sebelumnya, Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan KPK telah melakukan operasi tangkap tangan di Jakarta dan Medan, Sumatera Utara.
"KPK lakukan kegiatan tangkap tangan terhadap seorang kepala daerah di Sumatra Utara," ujar Ketua KPK, Agus Rahardjo kepada wartawan, Minggu (18/11/2018).
Agus menambahkan, dalam operasi tersebut KPK juga membawa kepala dinas, PNS, dan pihak swasta ke Gedung KPK Merah Putih Jakarta.
"Dua orang diamankan di Jakarta dan empat orang di Medan," tambah Agus.
Operasi tangkap tangan tersebut diduga terkait transaksi proyek di Dinas PU di Pakpak Bharat.
"KPK diberikan waktu maksimal 24 jam untuk menentukan status pihak yang diamankan tersebut. Hasil secara lengkap akan kami sampaikan melalui konferensi pers sore atau malam nanti," kata Agus.
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Remigo Yolando Berutu Berinteraksi Baik dengan Warga!, Bupati Pakpak Bharat Diamankan KPK soal OTT!,