Laporan Wartawan Tribun Jateng, Budi Susanto
TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Masih ingat keluarga Dasirin yang tinggal di atas bukit bersama kerbau di Desa Sengare, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan.
Kini keluarga Dasirin sudah dibangunkan rumah layak huni oleh TNI dan Pemkab serta bantuan pihak lainya.
Banyak uluran tangan dari pihak dermawan yang membantu keluarga Dasirin mewujudkan impian memiliki rumah.
Keadaan dua putrinya Wiwit Setyaningsih (16) dan Fifi Ratnasari (10) yang menderita kelumpuhan kini sudah lebih baik dari sebelumnya.
Bahkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pekalongan terus mendorong kedua anak Dasirin untuk kembali bersekolah.
Mendengar kabar tersebut, Fifi dan Wiwit tak bisa menyembunyikan rasa senangnya, keduanya terus tersenyum karena cita-cita keduanya menjadi dokter dan guru bisa terwujud.
"Saya ingin jadi dokter, dan ingin bisa sekolah seperti anak-anak lainya," kata Fifi sembari malu-malu, Selasa (4/12/2018).
Sementara itu, Wiwit terus mendengarkan perbincangan pihak Dindikbud yang berkunjung ke rumah mereka.
"Saya juga mau sekolah, agar bisa membantu orang tua kalau sudah besar nanti," katanya.
Adapun Kasi Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI) Dindikbud Kabupaten Pekalongan, Yakup Ali Rojai, yang mendatangi rumah Dasirin mengajak Wiwit dan Fifi agar mau mengeyam pendidikan lagi.
"Meski sudah lama putus sekolah, namun kedua masih hafal huruf dan angka. Ingatan mereka masih tajam dengan tulisan. Itu artinya, mereka sudah punya dasar," imbuhnya.
Rojai menjanjikan kedua putri Dasirin akan kembali sekolah, karena sudah menjadi program pemerintah untuk mencari anak-anak putus sekolah agar kembali belajar.
"Dindik terus mencari anak putus sekolah untuk bisa sekolah kembali. Kami cari tahu kenapa alasannya, apakah karena orangtuanya tidak mampu, atau karena mondok."
"Jika memang karena mengenyam pendidikan formal, kami punya lembaga non formal, yakni Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Minimal agar mereka masuk kesetaraan paket A," tambahnya.(*)