Setelah itu, Faizal dan kakaknya serta beberapa temannya kembali main di genangan banjir.
Karena keasyikan bermain air, kata Kapolsek, sang kakak mengira adiknya sudah pulang duluan ke rumah.
"Lalu si kakak juga pulang dan sampai di rumah dia tidak melihat adiknya. Lalu dia mencari adiknya ke rumah-rumah tetangga, dan rumah bibinya, tapi tidak ada juga," kata Kapolsek.
Selanjutnya, sekitar pukul 15.30 WIB, kedua orang tua Faizal pulang dari acara kenduri dan melintasi lokasi anak-anak bermain banjir.
Baca: Sulaiman Tak Sengaja Injak Granat di Rumah Kosong, Dia Juga Temukan Puluhan Butir Peluru
"Saat itulah kedua orang tua menemukan jasad anaknya mengapung dalam kondisi meninggal dunia," jelas AKP Purba.
Selanjutnya, kedua orangtuanya langsung membawa jenazah korban untuk proses pemakaman.
Pada hari yang sama, di Gampong Pulo U, Kecamatan Nurussalam, Aceh Timur, seorang bocah bernama Muhammad Saputra (10) juga meninggal akibat tenggelam.
Ia tenggalam saat bermain di banjir genangan yang meluap ke badan jalan.
Air meluap dari parit yang berdekatan dengan jalan. Arus dari parit itu sangat kencang dan meluap ke badan jalan.
Kapolres Aceh Timur, AKBP Wahyu Kuncoro melalui Kapolsek Nurussalam, Iptu Soegiono, mengatakan Selasa (4/12/2018) sekitar pukul 17.30 WIB, korban meninggal bernama Muhammad Saputra (10), sedang bermain banjir di jalan bersama teman-temannya.
Mereka bermain banjir berdekatan dengan saluran parit yang dialiri arus sangat kencang.
Setelah bermain teman-temannya tidak mengetahui keberadaan korban, kemudian mereka langsung pulang ke rumah masing-masing.
Orang tua korban, Nurdin Bin Ilyas (35) merasa khawatir karena anaknya hingga menjelang Maghrib belum pulang ke rumah.
"Lalu orang tuanya mencari ke rumah teman-temannya juga tidak ditemukan. Setelah itu orang tua korban mencari ke rumah famili juga tidak ada, selanjutnya orang tua melaporkan ke perangkat gampong bahwa anaknya hilang," jelas Kapolsek.