Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), Agung Wicaksono mengatakan, secara konsisten, Transjakarta telah melayani rute-rute baru untuk memperluas jangkauan. Sampai Agustus 2018, Transjakarta sudah menjangkau dua pertiga populasi di DKI Jakarta.
“Pada tahun 2015, saat itu layanan kita menjangkau 54 persen populasi Jakarta dan 42 persen wilayah Jakarta. Pada tahun ini, kita sudah dapat menjangkau 68 persen populasi dan 58 persen wilayah Jakarta. Pencapaian ini kita dapat dengan melakukan perluasan layanan integrasi bus kecil melalui penambahan kerja sama dengan para operator bus kecil secara aktif tergabung Jak Lingko,” kata Agung.
Sejak diterapkan Januari 2018, program Jak Lingko (dulu bernama OK Otrip), hingga sekarang telah berhasil mengangkut 5 juta penumpang. Rata-rata setiap hari ada 50-60 ribu warga. Rekor tertinggi saat ini 68.404 warga terlayani dalam satu hari.
Melalui penambahan rute, perbaikan layanan dan penambahan armada baru, Transjakarta semakin dipercaya warga Ibu Kota. Pelanggan yang dilayani tumbuh konsisten sebesar 22 persen selama tiga tahun terakhir. Dengan pencapaian terakhir pelanggan tertinggi per hari sebesar 721.900 penumpang.
“Apalagi dengan telah siapkan tujuh dari 11 operator Jak Lingko yang akan mengoperasikan 307 armada di kawasan Tanah Abang. Saya optimistis, jumlah penumpang akan semakin meningkat,” ujarnya.
Untuk memperluas integrasi antar moda, PT MRT Jakarta dan PT Transportasi Jakarta menandatangani Nota Kesepahaman terkait Studi Integrasi Transportasi Antarmoda. Penandatanganan disaksikan langsung Gubernur DKI, Anies Baswedan di kantor PT Transjakarta, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (23/11) lalu.
Integrasi ini tidak hanya dua transportasi massal. Melainkan seluruh moda transportasi publik yang ada di Jakarta. Serta tidak hanya terintegrasi dalam dalam rute saja. Tetapi juga akan terintegrasi dari tiket dan manajemen atau pengelolaannya. Diharapkan, Januari 2019 sudah ada rencana pendahuluan studi integrasi antar moda tersebut. (*)