Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Tim Inafis Satreskrim Polrestabes Bandung menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) di tempat kos Eril Ario Listianto Dardak di Jalan Dago Asri Kecamatan Coblong Kota Bandung, Kamis (13/12/2018).
Pantauan Tribun Jabar, olah TKP dipimpin Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP M Rifai.
Olah TKP berlangsung tertutup dan sejumlah pewarta tidak diperkenankan memasuki kawasan kos-kosan.
Kamar adik dari Wagub Jatim terpilih Emil Dardak itu berada di lantai 3.
Olah TKP diperlukan untuk mengumpulkan barang bukti.
Autopsi terhadap jenazah Eril sendiri tidak dilakukan karena orang tua korban tidak mengizinkan.
Polisi berbekal tabung helium, selang dan sejumlah peralatan tabung kecil serta plastik yang menutupi sebagian kepala dan wajah Eril.
Baca: Postingan Instagram Arumi Bachsin Setelah Adik Iparnya, Eril Dardak Meninggal Dunia
Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema mengatakan, tabung tersebut nyambung dengan selang yang terhubung ke plastik berwarna putih.
Seperti diketahui, plastik itu tampak menutup sebagian kepala hingga di atas mulut Eril.
"Pada saat ditemukan, awalnya tabung yang ada di TKP tersambung selang ke plastik yang menutup sebagian kepala korban, jadi menutup kepala korban ini tidak seluruh kepala hingga leher, tapi dari kepala hingga di atas mulut," ujar Irman.
Adapun terkait tabung bertuliskan HE, temuan awal polisi menduga tabung itu berisi Helium, sebuah gas tidak beracun.
Baca: Eril Dardak, Adik Arumi Bachsin Rencananya Dimakamkan di TPU Tanah Kusir Siang Ini
"Isinya helium," ujarnya.
Ditanya soal kemungkinan Eril sedang melakukan sebuah eksperimen tertentu karena ada selang, tabung helium hingga tayangan oxygen medical regulator, polisi akan mendalaminya.
"itu menjadi bahan analisa nanti, kami akan dalami dulu untuk lebih mengetahui apa penyebab kematian dan bagaimana aktivitas korban tersebut," ujar dia.
Meski ada fakta-fakta tersebut di lokasi kejadian, polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Eril.
Termasuk tidak ada tanda-tanda upaya paksa masuk ke kamar Eril.
"Tidak ada tanda-tanda kekerasan, seperti juga kepala ditutup plastik, pasti ada bekas jeratan di leher, ini tidak ada. Kamar korban di lantai tiga, pintunya tidak terkunci dari dalam," katanya.