Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid
TRIBUNNEWS.COM, BANTEN - Tim dari Polda Banten mencatat sebanyak delapan jenazah masih belum teridentifikasi hingga sepekan pasca tsunami menerjang pesisir Banten dan Lampung Selatan.
Pihak kepolisian mengalami kendala lantaran kesulitan mencocokkan ciri-ciri data antemortem dan postmortem korban.
Sebab, pihaknya hingga saat ini belum menerima laporan adanya anggota keluarga yang merasa kehilangan keluarganya.
Menurut dia, ada kemungkinan jenazah yang belum teridentifikasi berasal dari satu keluarga.
Akibatnya, tak ada keluarga dekat yang melapor.
"Dimungkinkan mereka adalah keluarga, sehingga tidak ada pelapornya," ucap Kabid Dokkes Polda Banten AKBP Nariyana, di Posko Bencana Polda Banten, Kabupaten Pandeglang, Banten, Minggu (30/12/2018).
Sementara Nariyana menegaskan, hingga saat ini kondisi delapan jenazah masih baik dan utuh.
Baca: Ciri-ciri Delapan Jenazah Korban Tsunami Selat Sunda yang Belum Teridentifikasi
Saat ini jenazah yang belum teridentifikasi disimpan di lemari pendingin (cooler container), sehingga tidak cepat membusuk.
"Kita terus mensosialisasikan ciri-ciri fisik. Saya harap mereka (keluarga) dapat hadir, dan kondisi jenazah cukup baik utuh, sehingga keluarga mudah mengenali," kata Nariyana.
Hingga saat ini, dikatakan Nariyana, belum ada keputusan kapan menguburkan jenazah yang tak teridentifikasi tersebut.
Baca: Raffi Ahmad Tanya Harga Mobil Mewah Koenigsegg dan Buggati, Rudy Salim: Lo Jangan Belagak Bingung
Menurut dia, keputusan itu akan diambil berdasarkan kebijakan pemerintah daerah.
"Nanti akan ditentukan akan dikuburkan massal atau bagaimana," ujar dia.
Hingga Minggu (30/12/2018) pagi, Polda Banten mencatat sebanyak 249 korban tewas akibat tsunami Selat Sunda.
Baca: Nelayan ini Lihat Dinding Anak Krakatau Terbelah, Tiga Ombak Muncul Lalu Begini Caranya Selamat
Sebanyak 241 jenazah sudah berhasil terindentifikasi dan diambil oleh pihak keluarga.