TRIBUNNEWS.COM, TOBOALI - Senin (31/12/2018) dini hari sekira pukul 03.30 WIB, warga Toboali Kabupaten Bangka Selatan dan sekitarnya dibuat geger. Mereka panik dan bergegas mengungsi ke dataran tinggi lantaran adanya isu tsunami.
Mendapati informasi tersebut, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan kabar tentang info tersebut.
"Tsunami dapat terjadi jika didahului oleh beberapa fenomena alam antara lain gempa bawah laut dengan magnitudo > 6.8 SR, Pasang Purnama, Aktivitas Vulkanik (Gunung Berapi bawah laut), Longsoran dasar laut atau fenomena-fenomena lain yang belum kita pahami.," tulis admin Facebook BMKG Pangkalpinang, Senin (31/12/2018).
"Dan semua fenomena alam tersebut tidak terjadi di wilayah Babel umumnya atau Toboali khususnya. Jadi masyarakat tidak perlu resah dengan isu Tsunami yang beberapa hari terakhir ini seakan menghantui masyarakat kita," tambahnya.
Sebelumnya, kabar tentang tsunami di Toboali sempat membuat warga panik dan resah.
Aling, warga kampung Sebrang, Kelurahan Teladan, Kecamatan Toboali bahkan mengaku sempat memasukkan beras dan baju ganti ke dalam tas sebelum mengungsi.
"Kami panik dan memasukkan baju seadanya plus beras ke dalam tas," kata Aling kepada Bangka Pos.com, Senin (31/12/2018) pagi.
Baca: Heboh Kabar Tsunami di Toboali- Seorang Ibu Khawatirkan Anaknya di Laut, Warga Ramai-ramai Mengungsi
Chiko, warga kampung Sebrang, Kelurahan Teladan, Kecamatan Toboali kepada Bangkapos membenarkan isu tersebut.
Ia bahkan sempat ikut panik dan membawa anak istrinya mengungsi.
"Pukul 03.30 ada tetangga datang dan mengatakan ada tsunami.
"Katanya Sukadamai sudah terendam air," kata Chiko melalui sambungan telepon, Senin (31/12/2018).
Mendengar kabar itu, ia pun langsung bergegas membangunkan istri dan anaknya.
Spontan ia memacu kendaraannya menuju ke tempat yang lebih tinggi.
Selain ia, rupanya sudah banyak warga yang panik dan ikut mengungsi.