News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Istri Dapat Izin Luar Biasa Keluar Dari Penjara Hadiri Pengabenan Jro Jangol

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana rumah duka alm. Jro Jangol di Jl. Pulau Batanta No. 70 Banjar Sebelanga, Denpasar Barat sehari sebelum upacara puncak pengabenannya. TRIBUN BALI/ZAENAL NUR ARIFIN

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR- Berpulangnya mantan Wakil Ketua DPRD Bali, I Gede Komang Swastika atau yang lebih dikenal dengan nama Jro Jangol meninggalkan rasa duka mendalam bagi banyak kalangan.

Semasa hidup, Jro Jangol menjadi petinggi salah satu organisasi massa (ormas) di Bali.

Di hari pengabenan pada Jumat (4/1/2019) di Setra Ganda Mayu, Banjar Sebelanga, Denpasar Barat, tampak ribuan pelayat dari berbagai kalangan, kolega hingga hingga lintas ormas besar di Bali tumpah ruah berdatangan untuk memberikan penghormatan terakhirnya.

Dalam ritual itu juga dihadiri tak terkecuali, sang istri pertama yakni Ni Luh Ratna Dewi yang juga sebelumnya berstatus narapidana kasus jual beli narkoba bersama suaminya.

Hari itu, ia mendapatkan izin kesempatan keluar dari balik jeruji besi untuk memberikan penghormatan terakhirnya.

Izin luar biasa dikabulkan pihak Lapas Kerobokan II-A dimana Ratna Dewi masih dalam status narapidana dan harus menjalani vonis selama 2 tahun penjara.

Pantauan Tribun Bali, raut wajah wanita berambut pirang ini tampak menyiratkan kesedihan.

Selama proses pengabenan, ia hanya bisa menangis sembari berkumpul dan memeluk ketiga anaknya.

Bahkan, ia sempat pingsan sesaat sebelum proses mendiang suaminya diaben.

Tak hanya mereka, ribuan anggota mereka juga datang dengan mengenakan atribut ormas mereka masing-masing.

Bahkan, kedua pimpinan ormas terbesar di Bali itu diberikan kesempatan dari keluarga untuk memantik api pertama upacara pengabenan mendiang yang semasa hidupnya pernah menjadi Ketua Harian DPD Baladika Bali ini.

Adik misan (sepupu) Jro Jangol, Jro Gede Putra mengatakan, momen ini akan menjadi sangat berkesan sepeninggal mendiang Jro Jangol.

Ini membuktikan bahwa tidak ada yang namanya kesenjangan antar ormas di Bali.

"Ini mencerminkan bahwa selama hidupnya, beliau adalah sosok pemersatu. Tidak pernah ia membeda-bedakan. Konsep hidupnya secara jiwanya memang suka bergaul. Makanya banyak yang melayat, karena kita semua sebenarnya adalah sahabat dan saudara," kata dia kepada Tribun Bali di sela proses pengabenan.

Ia melanjutkan, ribuan pelayat ini datang sedari pagi sekira pukul 08.00 Wita pagi.

Usai diaben, kata dia, abu dari mendiang Jro Jangol dilarung di Pantai Kuta.

"Nanti kita rencananya akan ngayut (melarung) abu mendiang di pantai terdekat di Kuta," kata dia.

"Kami mewakili keluarga Jro Swastika, meminta maaf sebesar-besarnya jika ada kesalahan yang mungkin dilakukan semasa hidupnya. Jika ada hutang baik berupa materi atau janji, mohon maaf sebesar-besarnya atau juga bisa dibicarakan baik-baik dengan keluarga," pesannya.(Eurazmy)

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Ribuan Anggota Ormas Hadiri Pengabenan Jro Jangol, Gung Alit dan Gus Bota Didapuk Lakukan ini,

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini