TRIBUNNEWS.COM -- Untuk mengungkap kejahatan, anggota polisi memiliki banyak cara untuk mengelabui pelaku kejahatan yang sudah jadi targetnya.
Bahkan, ada anggota polisi menyamar menjadi pedagang bakso, nasi goreng, dan berkeliling ke pelosok kampung hingga berhari-hari.
Sebab, mengungkap kejahatan bukanlah perkara mudah. Berbagai upaya dilakukan polisi untuk bisa mengungkap kasus kejahatan, salah satunya anggota polisi menyamar.
Selain memeriksa tempat kejadian perkara, memeriksa saksi, dan mengumpulkan barang bukti, kadang polisi harus menyamar.
Tak setiap tindak kejahatan pelakunya terang benderang. Misalnya ada saksi yang melihat tindak kriminal tersebut dan ada barang bukti yang ditinggalkan.
Kadang, tindakan kejahatan sangat minim barang bukti. Di sini polisi yang bertugas di lapangan turun tangan.
Mereka turun ke jalan, menelusuri setiap informasi agar pelaku bisa ditangkap.
Hal itulah yang diungkapkan oleh Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP M Rifai. Menurutnya, bukan hal mudah mengungkap kasus kriminal.
Terkadang, aksi kejahatan hanya meninggalkan sedikit sekali bukti dan sangat minim kesaksian.
Karenanya, untuk menungkap kasus tak jarang polisi harus menyamar.
"Kadang mereka harus berperan sebagai pedagang bakso, nasi goreng, dan berkeliling ke pelosok kampung hingga berhari-hari," ujar AKBP M Rifai belum lama ini.
Satu perwira di Satreskrim Polrestabes Bandung, Tri, sempat mengisahkan pengalamannya menangkap penjahat dengan kisah-kisah penyamarannya kepada Tribun Jabar (grup SURYA.co.id) belum lama ini.
"Pernah kalau siang jualan bakso, malam jualan sekoteng. Pernah juga jadi tukang becak, tukang parkir, jadi hansip pernah. Dijalani sampai berminggu-minggu," kata Tri.
Selama penyamaran, ia berinteraksi sebagaimana halnya pedagang.