Laporan Wartawan Tribun Jateng, Eka Yulianti Fajlin
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Warga Tlogobayem Kelurahan Mugassari, Kecamatan Semarang Selatan mengeluhkan pembangunan Gedung Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang.
Mereka menilai, proyek tersebut kurang memperhatikan keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja (K3).
Salamah, warga Tlogobayem Rt 03 Rw 02 kelurahan setempat mengungkapkan, sebagian dinding rumah kos yang dikelolanya mengalami retak-retak.
Saluran air yang berada di depan rumahnya juga tidak dapat mengalir.
Bahkan tak sedikit peralatan proyek kerap jatuh ke lahan rumah kos milik Salamah.
"Botol minum, kresek, kawat, cor-coran, paku, besi, sering jatuh lahan yang biasa saya gunakan untuk menjemur pakaian," kata dia, Minggu (27/1/2019).
Suara bising proyek tersebut juga menyebabkan warga tidak bisa tenang untuk beristirahat.
"Bahkan, penghuni rumah kos yang berada di sebelah saya ini, pindah karena terganggu aktivitas proyek tersebut," terangnya sambil menunjuk rumah kos di sebelahnya.
Baca: Berobat Agar Dapat Jodoh, Korban Malah Dicabuli Sang Dukun hingga Hamil 6 Bulan
Setidaknya ada 5 rumah yang terdampak proyek pembangunan Gedung DKK Kota Semarang.
Kondisi terakhir kali, pada Rabu (23/1/2019), ada 2 papan kayu menjatuhi rumah warga dan menyebabkan 20 genteng pecah.
Ketua Rt 03 Rw 02 Kelurahan Mugassari, Medi Maftuh Ghozali meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dapat menindaklanjuti keluhan warganya.
Baca: Ahok Sebut Mantan Istri Tak Sepandai Puput dalam Memasak, Fifi: Dulu Juga Puji Vero Selangit
Keamanan dan kenyamanan warga juga harus tetap terjaga.
Menurutnya, warga tidak keberatan adanya pembangunan.
Baca: Ahok Sebut Mantan Istri Tak Sepandai Puput dalam Memasak, Fifi: Dulu Juga Puji Vero Selangit