News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hartoyo Menyesal Tak Bisa Selamatkan 3 Perempuan di Dalam Mobil yang Tenggelam di Sungai Brantas

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hartoyo (berbaju merah), bersama Lettu (Mar) Haerudin, komandan penyelam Yon Taifib yang diturunkan untuk mencari korban, Senin (8/1/2019). SURYA/DAVID YOHANES

TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Hartoyo (55), berdiri di dermaga penyeberangan Pema di Desa/Kecamatan Ngunut, saat proses evakuasi jenazah tiga korban jatuhnya Toyota Avanza ke Sungai Brantas, Selasa (29/1/2019) dini hari.

Matanya kosong melihat setiap jenazah yang merapat ke dermaga, kemudian lekas dimasukkan ke dalam ambulans yang sudah disiapkan.

Hartoyo adalah pemilik warung di sisi selatan dermaga penyeberangan Sungai Brantas, yang menghubungkan wilayah Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Blitar ini.

Ia menyaksikan, bagaimana mobil Toyota Avanza L 1147 BF yang dikemudikan Waridi (56), warga Rungkut Lor Gang 9 nomor 5 Surabaya, tercebur ke Sungai Brantas, Sabtu (26/1/2019) malam.

Dengan pelampung ban, ayah tiga anak ini segera berenang mengejar mobil berwarna silver itu.

Letnan Satu (Lettu) Marinir Haerudin (bertopi) saat observasi lokasi sebelum melakukan penyelaman, Sealsa (29/1/2019). SURYA/DAVID YOHANES

"Waktu itu saya hanya berpikir, saya harus menyelamatkan mereka," ucap HartoYO dengan tatapan mata menyesal.

Saat mobil mulai tenggelam mengikuti arah arus ke barat, Hartoyo tepat di samping mobil.

Ia berusaha membuka pintu dari luar, namun gagal.

Baca: Mobil Tercebur ke Sungai Brantas Ditemukan di Kedalaman 15 Meter, 3 Korban Tewas Dievakuasi

Hartoyo juga berteriak-teriak kepada tiga perempuan di dalam mobil itu, agar lekas membuka pintu dan keluar.

"Mereka seperti bingung, hanya menoleh ke kanan dan ke kiri, kemudian saling pandang," kenang Hartoyo.

Saat mobil itu benar-benar tenggelam, Hartoyo terpaku melihatnya.

"Saya hanya membayangkan, pasti mereka panik dan ketakutan," katanya.

Bersama seorang temnnya bernama Ruly (36) yang datang menyusul dengan baju pelampung, Hartoyo fokus mencari Waridi.

Fitri Nursyam (34) dan Siti Yuniati (32), dua korban mobil tenggelam di dermaga penyeberangan Sungai Brantas Kabupaten Tulungagung, semasa hidupnya. TRIBUNJATIM.COM/NUR IKA ANISA

Waridi berhasil keluar dari kaca ruang kemudi yang terbuka, kemudian hanyut di Sungai Brantas.

Ia berhasil menangkap sebuah kayu kecil yang menancap di tengah aliran Brantas.

Dipandu sorot senter pemancing, Hartoyo berhasil menyelamatkan Waridi.

Baca: Sempat Diantar Istri ke Terminal, Daud Tewas Setelah Bus Bima Suci Kecelakaan di Tol Cipularang

"Sampai sekarang saya tidak bisa makan ingat kejadian itu. Saya menyesal tidak bisa menyelamatkan yang lain," ucapnya.

Mobil Tercebur
Sebelumnya, sebuah mobil Toyota Avanza L 1147 BF warna silver terjatuh ke Sungai Brantas, di penyeberangan Pema, Desa/Kecamatan Ngunut, Sabtu (26/1/2019) sekitar pukul 19.00 WIB.

Dua korban mobil tenggelam di dermaga penyeberangan Sungai Brantas Kabupaten Tulungagung, dimakamkan di Rungkut Lor IX Surabaya, Selasa (29/1/2019). TRIBUNJATIM.COM/NUR IKA ANISA

Sopir mobil Waridi (56), warga Rungkut Lor, Gang 9 Nomor 5 berhasil selamat.

Tiga penumpang ikut hilang bersama mobil, mereka adalah dua anak Waridi, Fitri Nursyam (34) dan Siti Yuniati (32) serta kakak Waridi, Siti Alfiah (61).

Dua penumpang lainnya juga selamat, karena turun dari mobil saat tiba di dermaga penyeberangan.

Keduanya adalah Sholikatin (56), istri Waridi dan Imam Shodikin, adik Waridi, warga Desa Bendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Hartoyo Menyesal Tak Bisa Selamatkan Tiga Korban Tenggelam di Sungai Brantas Tulungagung

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini