News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Nyoman Landung Menolong Sopir Truk yang Terperosok ke Jurang Sedalam 20 Meter

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga melihat truk yang jatuh ke bawah tukad sedalam 20 meter di perbatasan Banjar Gelogor – Silakarang, Kamis (31/1/2019). Kemarin belum ada petugas terlihat di lokasi. TRIBUN BALI/I WAYAN ERI GUNARTA

TRIBUNNEWS.COM, GIANYAR - Truk bermuatan batu padas terjun ke tukad sedalam 20 meter di perbatasan Banjar Gelogor Ubud dan Banjar Silakarang Sukawati, Kamis (31/1/2019) pukul 10.30 Wita.

Beruntung nyawa sopir, Agus Tri asal Banyuwangi, Jawa Timur ini masih bisa diselamatkan.

Namun ia mengalami patah pada tulang bahu, dan dirawat di RSU Primagana, Batubulan.

Saat Tribun Bali mendatangi TKP sekitar pukul 14.00 Wita, truk berwarna kuning dengan nomor polisi, P 8741 PM masih tergeletak di bawah jurang.

Setengah badan kendaraan tampak tenggelam di bawah air. Tak satu pun petugas berwajib berada di sana.

Tempat tersebut hanya dipenuhi masyarakat, yang prihatin terhadap kejadian ini.

Pecalang Adat Gelogor, I Nyoman Landung, yang turun mengevakuasi korban mengungkapkan, kejadian ini bermula saat korban datang dari arah Gelogor menuju Banjar Silakarang, membawa truk dengan muatan batu padas.

Di tengah jalan tanjakan, mesin kendaraan tiba-tiba mati saat sopir berusaha menghindari jalan berlubang.

Baca: Bule Mengamuk hingga Obrak-abrik Kantor Konjen Swiss di Denpasar, Petugas Terpaksa Membiusnya

Lantaran beban yang berat, truk ngatrek dan jatuh ke dasar jurang bersama sopirnya.

"Awalnya jatuh itu muatannya, setelah itu truk dan sopirnya. Mengerikan sekali, truknya terjun bebas. Lalu saya dan beberapa teman yang saya panggil lewat HT (handy talky), langsung turun membantu korban. Saya ikat tubuh korban, lalu kami tarik. Saat saya ikat di bagian bahu, dia mengerang kesakitan," ujar Landung.

Warga melihat truk yang jatuh ke bawah tukad sedalam 20 meter di perbatasan Banjar Gelogor – Silakarang, Kamis (31/1/2019). Kemarin belum ada petugas terlihat di lokasi. TRIBUN BALI/I WAYAN ERI GUNARTA (Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta)

Proses evakuasi yang melibatkan warga Gelogor dan Silakarang ini berlangsung sulit. Sebab tak ada akses khusus evakuasi.

"Semuanya semak, sulit mengavakuasi," ungkapnya.

Setelah berhasil mengevakuasi, warga langsung membawa korban ke RSU Primagana.

Baca: Oknum Pilot Diduga Curi Jam Tangan di Bandara Ngurah Rai Seharga Rp 4.950.000, Aksinya Terekam CCTV

Warga Silakarang, I Wayan Suteja tampak emosional menyikapi peristiwa ini.

Ia menilai hal ini diakibatkan pemerintah tak kunjung memperbaiki akses yang buruk ini.

"Jembatannya sudah goyang-goyang. Apa pantas pembatas jembatan memakai bambu. Sudah beberapa kali pemilihan bupati dilewati, tetap kondisinya seperti ini. Tolonglah pemerintah, sisihkan sedikit pajak kami untuk memperbaiki akses ini," tandasnya.

Baca: Wajah Pucat dan Menggigil, Vanessa Angel Akui Ingin Bunuh Diri serta Susul Ibu

Prajuru Adat Gelogor, I Kadek Suardika juga berharap jalan dan jembatan ini segera diperbaiki. Sebab akses ini merupakan akses para pelajar menuju sekolah.

"Ini jalur padat. Kalau jadwal sekolah dan pegawai pulang kantor, di sini sangat padat. Waktu ini sempat katanya mau diperbaiki, tapi alasannya tidak ada anggaran. Kami hanya berharap, jalan dan jembatan segera diperbaiki, karena fungsinya sangat besar bagi masyarakat," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-bali.com dengan judul Evakuasi Sopir Truk Terperosok ke Jurang di Gianyar, Pecalang: Saya Ikat Tubuh Korban

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini