Laporan Wartawan Tribunpadang.com, Mona Triana
TRIBUNNEWS.COM, PADANG – Melambungnya harga tiket penerbangan dari Padang, Sumatera Barat, membuat layanan transportasi bus antarpropinsi kebanjiran penumpang.
Menurut Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Sumbar, Budi Syukur, kenaikan volume penumpang menggunakan bus AKAP dari Padang menuju Jakarta naik 400 persen.
"Orang lebih mengejar naik bus. Ini peningkatan jumlah penumpang bus AKAP naik 400 persen dari biasanya. Naik bus lebih murah," kata Budi Syukur kepada Tribunpadang.com, Jumat (8/2/2019).
Baca: Pembatalan Remisi Susrama Bertujuan untuk Melindungi Rasa Keadilan dan Keamanan Pekerja Media
Trend kenaikan jumlah penumpang bus AKAP tujuan Jakarta ini terasa sejak dua bulan terakhir. Menurut Budi, sebelumnya sebuah perusahaan otobus dalam sehari hanya memberangkatkan satu unit armada, sekarang bisa 4-5 bus.
Mengenai kargo atau ekspedisi barang, Budi Syukur mengatakan rata-rata pengiriman dari Jakarta menuju Padang masih dominan menggunakan jalur darat.
Harga tiket penerbangan yang melejit ini dikeluhkan Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sumbar, Ian Hanafiah. Organisasinya telah menyampaikan dampak ini ke pemerintah dan maskapai.
"Kita bukan pengambil keputusan, tetapi kita berusaha menyampaikan kepada pusat dan kita juga sudah menghubungi pihak airlines," kata Ian Hanafiah.
Dampak melambungnya harga tiket penerbangan itu terlihat dari airport yang sepi, bisnis sewa kendaraan lesu, hingga usaha kecil menengah seperti oleh-oleh khas Sumbar dan hotel-hotel sepi.
"Harga tiket pesawat yang tinggi ini tidak hanya berdampak pada pariwisata Sumbar, saja tetapi juga perekonomian," lanjutnya.
Menurut Ian dengan mahalnya harga tiket pesawat domestik sekarang. Banyak wisatawan domestik lebih memilih untuk liburan ke luar negeri.(*)