Berikut empat fakta soal siswa yang menantang guru gara-gara HP disita yang terjadi di Yogyakarta. Dari kronologi hingga klarifikasi kepala sekolah.
TRIBUNNEWS.COM - Dunia pendidikan Indonesia kembali tercoreng.
Baru saja usai kasus siswa yang menantang guru di Gresik, Jawa Timur, hal serupa terjadi lagi di Yogyakarta.
Kali ini, siswa merasa tak terima ponselnya disita sang guru saat ulangan.
Baca: Video Aksi Siswa Tantang Gurunya di Depan Kelas Viral di Facebook
Baca: Video Siswa SMK di Jogja Tantang Gurunya di Depan Kelas Viral, Alumni Angkat Bicara
Video siswa yang menantang guru tersebut pun viral di media sosial dan menuai berbagai kecaman dari netter.
Merangkum dari berbagai sumber, berikut empat fakta soal siswa yang menantang guru gara-gara HP disita di Yogyakarta.
1. Kronologi
Video ini bermula saat seorang guru yang diketahui bernama Sujiyanto (55) masuk ke kelas.
Ia disambut seorang siswa yang berlagak hendak menantang dirinya.
Sempat terjadi kontak fisik antara guru dengan siswa tersebut, di mana siswa terlihat mendorong gurunya.
Sempat terdengar percakapan, siswa tersebut menanyakan keberadaan ponselnya.
"HP-ku ndi? (ponselku mana?)," ujar sang murid.
"Kon jipuk ibumu (suruh ambil ibumu)," jawab sang guru.
Saat sang guru berusaha menghindar, siswa itu terus mengejar.
Melihat ada tas di atas meja, siswa itu mengambil tas hingga beberapa barang berserakan dan terus berbicara dengan si guru.
Bahkan siswa itu beberapa kali sempat menuding sang guru.
Diketahui, insiden ini terjadi SMK Negeri 3 Yogyakarta.
2. Disoraki siswa lain
Aksi 'kurang ajar' siswa terhadap guru itu terjadi di dalam kelas yang ramai dengan siswa lainnya.
Ironisnya, bukannya melerai, siswa lain justru bertepuk tangan dan menyoraki siswa yang menantang guru tersebut.
Bahkan mereka terdengar tertawa saat siswa itu mengambil tas di meja.
3. Viral di media sosial
Video siswa menantang guru di Yogyakarta ini pertama kali diunggah akun Facebook, Putri Rizky.
Sejak diunggah Rabu (20/2/2019, video berdurasi 30 detik itu sudah ditonton lebih dari 1 juta kali.
Video ini juga sudah dibagikan lebih dari 15 ribu kali dan mendapat 3 ribu lebih komentar.
4. Klarifikasi kepala sekolah
Kepala SMKN 3 Yogyakarta, Bujang Sabri membenarkan, jika peristiwa siswa menantang guru ini terjadi di sekolahnya.
Bujang pun menceritakan kronologi sebenarnya dari peristiwa tersebut.
Sabri mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (20/2/2019) sekira pukul 11.00 WIB.
Peristiwa bermula ketika seorang guru, Sujiyanto (56) mengadakan ulangan.
Ia pun memberikan aturan yang melarang siswa membuka handphone selama ulangan.
Kemudian ada dua orang siswa membuka handphone, satu di antara siswa yang membuka handphone diketahui berinisial OS yang merupakan siswa kelas X.
"Kejadian itu spontan. Mau ada ulangan dan tidak boleh membuka handphone," katanya dilansir Tribunnews.com dari Tribun Jogja.
"Ada dua anak membuka handphone sehingga dua-duanya diambil (guru), yang satu tidak bereaksi yang satu reaksi (OS)," katanya.
Lanjut Sobri, OS kemudian maju ke depan kelas untuk meminta handphonenya kembali.
"Jadi kayaknya mau rebutan handphone. Anaknya mau minta handphone, guru mundur-mundur supaya jangan sampai handphone diambil."
"'Ndilalah' kok lihat ada tas di meja guru trus disandera tas itu ada laptopnya agar handphone segera dikembalikan. Yang di video kan sampai di situ," jelasnya.
Dikatakan Sabri, setelah itu guru akan mengembalikan handphone OS setelah ulangan selesai agar tidak digunakan pada saat ulangan.
"Kemudian guru menyuruh anak duduk, tapi tas guru dibawa anak. Karena guru khawatir laptop dibanting."
"Tas diambil dan handphone dikembalikan ke siswa dengan catatan handphone tidak boleh dipakai," kata dia.
Sabri menegaskan, dalam video tersebut OS bukan menantang guru, OS hanya ingin handphone-nya dikembalikan.
"Sebetulnya anak itu minta handphone. Orang kalau tidak tahu kan kayak menantang. Dari sisi guru kita tanya tidak merasa terancam."
Kejadian di kelas tidak seperti di video yang diviralkan. Tidak terjadi pukul memukul. Tidak ada ancaman baik dari guru maupun siswa," ucapnya.
Soal siswa lain yang justru tertawa, Bujang bilang, mereka menganggap hal tersebut hanya sebatas candaan.
"Namun terus oleh seorang murid videonya disebar dengan keterangan tertentu, jadi seolah seperti yang sedang viral saat ini," imbuh Bujang.
5. Orangtua siswa sudah dipanggil
Masih kata Bujang, pihak sekolah telah memanggil orangtua siswa yang bersangkutan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Kami sudah panggil orangtuanya, hari ini akan dirundingkan bagaimana penyelesaiannya," jelas Bujang, dikutip dari Tribun Video.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)