TRIBUNNEWS.COM, MANADO -- Puluhan penambang pertambangan emas tanpa izin (PETI) di Desa Bakan, Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara berhasil selamat dan dievakuasi ke rumah sakit Popundayan Kotamobagu, Rabu (27/02/2019) subuh.
Berdasarkan data yang diperoleh Tribun Manado dari Kodim Bolmong, bahwa peristiwa longsor terjadi Selasa 26 Februari 2019 sekitar pukul 21.00 Wita bertempat di dalam lubang pengambilan material olahan emas ilegal lokasi Busa dalam areal kontrak karya PT JRBM alamat Desa Bakan Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolmong.
Kronologis kejadian sekitar pukul 21.00 Wita, saat itu diperkirakan puluhan penambang warga sedang berada di dalam lubang untuk mengambil material olahan emas, karena banyaknya warga yang sedang mengambil material olahan emas dengan cara digali dengan menggunakan linggis (cara manual).
Sehingga menyebabkan dinding lubang tambang emas Bakan ambruk dan menimpa warga yang saat itu sedang berada di dalam lubang tersebut.
Lokasi tersebut sejak tahun 2018 dijadikan warga sekitar untuk mengambil material olahan emas secara ilegal.
Baca: Jasa Hubungan Sesama Jenis Tak Dibayar, Lelaki Berondong Bunuh Juragan Keripik, Ini Kronologinya
Sehingga pada saat terjadi longsor di perkirakan terdapat puluhan warga yang sedang berada di dalam lubang untuk mengambil material olahan emas.
Setelah terjadi longsor warga dan sesama penambang yang saat kejadian berada di luar lubang langsung menghubungi warga lainnya dan sebagianya lagi secara bergntian melakukan evakuasi dengan menggunakan alat seadanya.
1 Orang Tewas dan Puluhan Orang Masih Tertimbun
Proses evakuasi terhadap penambang yang tertimbun longsor di tambang emas Bakan terus berlangsung sejak Selasa (26/02/2019) malam hingga Rabu (27/2/2019) pagi ini
Kepala Seksi Tanggap Darurat BPBD Bolmong Abdul Muin Paputungan menyebutkan korban jiwa untuk data sementara diperkirakan sebanyak 60 orang lebih tertimbun material longsoran tanah dan bebatuan di lokasi areal tambang rakyat.
Ia menambahkan, sampai dengan pukul 05.00 Wita, sudah berhasil di evakuasi sebanyak 14 orang dengan rincian 1 orang meninggal dunia dan 13 orang luka ringan dan berat.
"Diperkirakan masih terdapat puluhan korban terjebak di dalam reruntuhan lubang galian tambang," ungkapnya.
Upaya yang dilakukan sejak menerima informasi dari masyarakat, BPBD Bolmong langsung berkoordinasi dengan Basarnas Pos SAR Kotamobagu, Polsek Lolayan dan Koramil Lolayan untuk melakukan evakuasi korban tertimbun material longsoran.
Baca: Kakak Beradik Rudapaksa Saudari Mereka Karena Kecanduan Film P0rno
Kondisi terkini di lokasi masih dilakukan evakuasi walaupun karena banyaknya korban tertimbun dan diperkirakan masih selamat.
Kendala dilapangan harus ekstra hati-hati untuk evakuasi karena banyak bebatuan yang berpotensi rawan longsor dan banyak terdapat retakan.
"Untuk jalur evakuasi via areal JRBM saat ini sedang diperbaiki alat berat untuk mempermudah tim SAR," jelas Paputungan.
Unsur yang terlibat saat ini membantu evakuasi yakni:
1. TRC BPBD Kabupaten Bolmong
2. Basarnas Pos SAR Kotamobagu
3. Polres Kotamobagu
4. Polsek Lolayan
5. Koramil Lolayan
6. PMI
7. Rescue JRBM
8. Masyarakat setempat dan penambang yang ada dilokasi.
Diketahui, Lokasi tambang tersebut tergolong wilayah pertambangan emas tanpa izin atau PETI di Desa Bakan Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolmong
Lokasi tersebut cukup dekat dengan wilayah konsesi yang dikelola PT J Resources Bolaang Mongondow (JRBM)
Wilayah yang dikenal dengan nama Busa tersebut selama ini menjadi buruan warga mencari emas dengan menggali lubang-lubang yang cukup dalam.
Tak heran bila jumlah korban diperkirakan hingga puluhan orang.
Pada Agustus 2018 silam polisi secara resmi menyatakan kawasan PETI di tambang emas Bakan ditutup.
Penutupan menyusul enam orang petambang yang tewas karena tertimbun material pada 3 Juni 2018.
Peristiwa itu menewaskan Molan Mamonto (40), Didi Lenda (49), Dodo Mamonto (49), Wiro Ketangrejo (30), Adi Mokodompit (32) dan Rian Mamonto (27)
Tim evakuasi butuh 27 jam untuk mengevakuasi seluruh jasad korban dari lubang penambangan emas tanpa izin (PETI)
Diceritakan bahwa Keenam penambang ini pergi ke lokasi tambang pada Minggu pukul 08.00. Mereka mulai bekerja pukul 13.00. Saat itu, sedang hujan gerimis di lokasi tambang.
Pada pukul 14.30, terjadi longsor. Keenam penambang terseret ke dalam lubang sedalam 6 meter. Kejadian itu diketahui penambang lainnya. (Maickel Karundeng)
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul BREAKING NEWS: Belasan Penambang Berhasil Dievakuasi di Tambang Bakan Bolmong