Laporan Wartawan Tribun Medan/ Sofyan Akbar
TRIBUNNEWS.COM, SIBOLGA - Penangkapan terduga teroris, Husain alias Abu Hamzah, alias Upang (nama panggilan) disusul terjadinya ledakan bom.
Ledakan terjadi di rumahnya di Jalan Cendrawasih, Gang Serumpun, Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, Sumatera Utara pada Selasa (12/3/2019) siang.
"Saya dapat kabar dari polisi yang beli minuman di kedai saya, kalau Upang ditangkap terlebih dahulu baru terjadi ledakan,"kata R Siregar saat dijumpai Tribun-Medan.com di kedai miliknya yang berada sekitar 150 meter dari lokasi kejadian.
Ia mengatakan Upang merupakan orang yang pendiam dan ramah dengan warga sekitar.
"Dia itu tinggal di rumah bersama istri dan anaknya,"ujarnya.
Baca: Maruf Amin Dapat Hadiah Karikatur Juggling Bola
R Siregar menyatakan Upang sering belanja di kedai dia untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
"Saya saja heran, kenapa di rumah si Upang yang kami kenal pendiam itu ada bom dan meledak siang jelang sore tadi,"katanya seraya menyatakan ini kejadian pertama di Sibolga.
Mengenai Upang sang terduga teroris yang diamankan Densus 88, ia menyatakan kurang paham mengenai pribadinya.
"Yang saya tahu, dulu dia pernah sekolah di pesantren, begitu juga dengan istrinya. Tapi saya tidak tahu di pesantren mana dan apakah mereka tamat atau tidak dari pesantren itu,"ujarnya.
Ia menyatakan, yang mereka tahu, si Upang orangnya pendiam.
Sementara itu, petugas kepolisian yang berada tidak jauh dari kedai R Siregar yang diketahui bernama Zulham menyatakan terduga teroris ini lain dari biasanya.
"Dia memilih tempat tinggal di mana banyak warga yang tinggal di sana. Lain dari teroris yang biasa,"ungkapnya.
Ia menyatakan, hal itu yang membuat petugas kepolisian tidak menyangka ada terduga teroris di Sibolga.
(akb/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Cerita Warga soal Teror Bom Pertama Kali di Sibolga, Pelaku Dikenal Pendiam