TRIBUNNEWS.COM, MAGETAN - Ribuan burung kuntul 'menyerbu' wilayah PG Poerwodadi, Glodok, Desa/Kecamatan Karangrejo,Kabupaten Magetan.
Tak hanya menguasai wilayah Pabrik Gula, burung-burung berwarna putih itu juga menginvasi perumahan warga setempat.
Kedatangan ribuan burung kuntul itu selain mengganggu ketenangan warga karena suaranya, juga menyebabkan atap rumah warga rusak karena kotoran.
"Kalau pagi semua berhamburan keluar terbang dari dalam pohon, tapi sebagian yang masih muda-muda, tinggal di pohon. Makanya suara gemericit ribuan anak kuntul itu menjadi perhatian warga setempat,"ujar manajer Administrasi Keuangan dan Umum (AKU) PG Poerwodadie, Glodok, Edy Susanto kepada Surya, Senin(18/3).
Keberadaan ribuan kuntul itu, tambah Edy, dilematis. Di satu sisi mereka ingin fenomena ribuan burung kuntul pendatang itu dimanfaatkan sebagai wahana hiburan di area PG Poerwodadie yang sudah lebih setahun ini membuka wahana hiburan rakyat setempat.
"Di sisi lain, dampak kotoran dan keberadaannya banyak menimbulkan kerusakan atap warga. Sebenarnya kami ingin memanfaatkan keberadaan burung kuntul ini, tapi ini masih kami kaji, gimana baiknya."
"Soalnya di wahana hiburan PG Poerwodadie ada gantangan burung setiap sore, kalau ditambah burung kuntul ini kan bisa menambah item wahana hiburan PG Poerwodadie,"jelas Edy.
Dikatakan Edy Susanto, keberadaan burung kuntul yang diduga melakukan migrasi ini sudah lebih dari tujuh bulan. Keberadaannya menimbulkan pro dan kontra.
Ada warga perumahan PG Poerwodadie dan warga sekitar pabrik yang mengeluh dengan serbuan burung kuntul itu.
"Sementara kita biarkan saja. Lagian mau menghalau ribuan burung kuntul juga sulit. Kita lihat saja. Karena sebelum sebelumnya, pernah ada, tahu hilang sendiri, mungkin pindah ke tempat lain,"kata Edy.
Kepala Resor 05 Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Wilayah 1 Madiun, yang membawahi Madiun - Magetan - dan Ngawi, Nur Muhammad Daru Sudiro, burung kuntul yang memiliki 200 lebih jenis ini nerupakan satwa yang dilindungi.
"Kedatangan kami untuk memastikan, burung kuntul ini jenis apa, masuk jenis yang dilindungi apa tidak. Karena burung kuntul yang dilindungi, keberadaan jenisnya sudah langka,"jelas Daru, Senin (18/3).
Menurut Daru, ribuan kuntul yang menyerbu wilayah PG Poerwodadie ini setelah dilakukan pengamatan, termasuk jenis kuntul kerbau.
"Kalau jenis burung kuntul kerbau, bukan masuk wilayah satwa yang dilindungi. Keberadaan burung ini disini, menghindari cuaca yang tidak cocok."
"Saat terbang mereka mungkin menemukan tempat yang asri dan banyak makanan. Halaman PG Poerwodadi ini, masih banyak pohon besar, sehingga burung burung ini betah,"tandas Daru.