Laporan wartawan Tribunkaltim.co Muhammad Arfan
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG SELOR - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalimantan Utara Brigadir Jenderal Pol (Brigjen Pol) Indrajit turut beduka cita atas gugurnya salah satu anggota Brimob asal Nunukan dalam kontak senjata antara Satgas Belukar dari Satuan Brimob dengan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga Papua, Rabu (20/3/2019) pukul 07.30 pagi.
"Kita berharap dan berdoa agar keluarga diberi ketabahan atas peristiwa ini," kata Kapolda melalui Kabid Humas Polda Kalimantan Utara AKBP Berliando, Rabu (20/3/2019) melalui Tribunkaltim.co.
"Bharada Muhammad Aldy gugur dalam menjalankan tugas. InsyaAllah khusnul khotimah," tuturnya.
Peristiwa kontak senjata antara pasukan Brimob dengan KKSB di Nduga, terjadi pukul 07.30 WIT.
Pada pukul 7.30 WIT, 3 Regu Satgas Belukar 91, Belukar 53, dan Belukar 54 melaksanakan pengamanan bandara untuk pendaratan helikopter yang membawa Dansatgas Tindak bersama tim.
Baca: Potensi Kepiting di Kaltara 2.196 Ton, Kaltara Minta Pengecualian Substansi Permen 56/2016
Tim Belukar 91 dipimpin Ipda Arif Rahman.
Rekan lainnya adalah Bharada Ravi Fitrah Kurniawan. Tembak-menembak yang terjadi menyebabkan Ipda Arif mengalami luka tembak di bahu kiri, Bharada Ravi pada pinggang kanan belakang.
Sedang Bharada Muhamad Aldy luka di bagian bahu ketiak kanan yang menyebabkannya anggota Brimob gugur.
Setengah jam pasca kontak senjata, helikopter yang mengangkut Dansatgas Tindak tiba di bandara Mugi.
Korban yang tertembak langsung dievakuasi ke helikopter untuk dibawa ke RSUD Timika.
"Kita berdoa keadaan di sana berangsur-angsur aman. Kita juga turut merasakan luka sedalam-dalamnya atas adanya korban jiwa anggota Brimob dari Nunukan, Kalimantan Utara," ujarnya.
Aldy merupakan anak seorang buruh pelabuhan di Nunukan bernama Amin yang beralamat di Jalan Manunggal Bakti, RT 12, Nunukan Timur.
Aldi merupakan anak kedua, lahir pada 3 April 1997.