Mereka adalah Muhammad Sandriadi (20), Gedi Kurniawan (25), dan Abdul Haris Karim (52).
Sandriadi dalam kesaksiannya kepada polisi menuturkan, dirinya saat itu tengah duduk di pintu belakang kantor.
Pada Selasa dinihari pukul 00.30 Wita ia didatangi orang tidak dikenal. Belum sempat bertanya, orang tak dikenal tersebut memukulnya hingga pingsan.
Hal yang mirip menimpa Gedi Kurniawan.
Gedi yang sedang tidur tiba-tiba didatangi seseorang yang langsung memukul bagian belakang kepalanya dengan linggis sehingga tidak sadarkan diri.
Suasana money changer di Tanjung Benoa, Bali usai peristiwa perampokan dinihari tadi, Selasa (19/3/2019). (Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin)
Nasib sama juga dialami Abdul Haris Karim.
Sekelebat ia melihat seseorang masuk ke dalam kantor dan langsung memukulnya hingga pingsan.
Setelah sadar, ketiga saksi korban melihat keadaan kantor sudah berantakan dan brankas tidak berada di tempatnya.
Ketiga karyawan Money Changer BMC mengalami luka-luka akibat pukulan para pelaku perampokan.
Pipi kanan Abdul Haris retak, Gedi Kurniawan mengalami luka di punggung sebelah kiri, kepala bagian belakang, pelipis sebelah kanan, dan mata kanan atas.
Sandriadi mengalami luka di bagian pipi sebelah kanan.
“Ketiganya pingsan. Saat siuman mereka mengaku dalam kondisi diikat menggunakan tali nilon dan mulutnya dilakban," kata sumber kepolisian.
Seperti disaksikan Tribun Bali, kemarin, police line melintang di depan money changer tersebut.
Pintu kaca dalam keadaan terbuka serta terlihat ceceran koran bekas tersebar di depan pintu dan bagian dalam money changer.